Pj Gubernur Kaltim Prihatin dengan Kondisi DAS Mahakam

Fajri
By
97 Views

Kondisi daerah aliran sungai (DAS) Mahakam sangat memprihatinkan. Menurut PJ Gubernur Kaltim Akmal Malik, kondisi itu karena aliran sungai digunakan sebagai lahan perekonomian masyarakat yang masif.

Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Sungai Mahakam merupakan salah satu sungai terpanjang di Indonesia. Sayangnya, daerah aliran sungai (DAS) Mahakam memiliki kondisi yang memprihatinkan. Hal ini diutarakan langsung oleh Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim, Akmal Malik. Menurutnya, kondisi tersebut hadir karena aliran sungai digunakan sebagai lahan perekonomian masyarakat yang masif, misalnya pembuatan tambak ikan.

“Permasalahannya tambak tidak lagi produktif karena penggunaan bahan kimia, jadi cara yang paling bagus adalah silvofishery,” tuturnya saat diwawancarai di Desa Muara Badak Ulu, Kecamatan Muara Badak, Kutai Kartanegara, Selasa (7/5/2024).

Untuk itu, diperlukan rehabilitasi DAS Mahakam agar habitat di lingkungan tersebut dapat kembali asri. Beberapa hal yang dapat dilakukan adalah penyebaran benih udang dan ikan serta penanaman kembali hutan mangrove.

“Ini adalah bagian kita mendukung IKN. Presiden menghadirkan Kaltim menjadi penyangga karena lingkungannya asri. Sehingga ini juga akan berimbas kepada IKN,” jelasnya.

Upaya ini dapat dilakukan dengan melibatkan 155 perusahaan pemegang Persetujuan Penggunaan Kawasan Hutan (PPKH). Nantinya, Pemprov melalui Dinas Kehutanan, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) akan turun tangan untuk melakukan pendampingan.

Tak hanya perusahaan, Akmal pun berencana untuk mengalokasikan dana Pemprov Kaltim untuk kegiatan serupa. Bahkan ia ingin kegiatan rehabilitasi tersebut dapat dilakukan setiap bulan.

Bukan tanpa alasan, ia berharap hal ini dapat menjadi contoh bagi masyarakat. Meskipun ia juga mengetahui ini bukan hal yang mudah untuk meyakinkan masyarakat. Untuk mendukung itu, ia meminta agar pihak terlibat dapat membayar masyarakat agar mau melakukan ini.

“Kadang kalau mau sesuatu yang bagus kita harus bayar. Memang tidak mudah melainkan masyarakat butuh contoh harus memberikan hal yang baik karena lahan ini juga kan punya masyarakat,” tandas pria berkacamata ini. (*)

Penulis: Yasinta Erikania Daniartie
Editor: Redaksi Akurasi.id

Share This Article
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Menu Vertikal
Menu Sederhana
#printfriendly .related-sec { display: none !important; } .related-sec { display: none !important; } .elementor-2760 .elementor-element.elementor-element-0f8b039 { --display: none !important; } .elementor-2760 { display: none !important; }