Kanwil BPN Kaltim menyatakan program sertifikat PTSL bakal berlanjut tahun depan. Dengan harapan bisa memenuhi target 126 juta PTSL.
Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Di bawah kepemimpinan yang baru, Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional (Kanwil BPN) Kalimantan Timur harus menyelesaikan sejumlah pekerjaan. Salah satunya, program pendaftaran tanah sistematis lengkap (PTSL).
Pasalnya, Presiden Joko Widodo menarget terbitnya 126 juta sertifikat tanah tahun ini. Namun, ternyata di penghujung kepemimpinan Presiden Jokowi dan di penghujung kepemimpinan Kepala Kanwil BPN Kaltim, Asnaedi, hal tersebut belum tercapai.
PTSL adalah sebuah program dari Kementerian ATR/BPN yang membantu masyarakat mendapatkan sertifikat tanah dengan cepat. Dengan tujuan memberikan kepastian hukum dan perlindungan atas kepemilikan tanah, mempercepat pembangunan di desa, meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta meningkatkan perekonomian
Kepala Kanwil BPN Kaltim, Asnaedi menyampaikan, karena target tersebut belum terpenuhi. Maka, pihaknya akan melanjutkan program tersebut tahun depan.
“Nah, kita baru tercapai sekitar 120 juta. Nanti 2025 kalau bisa diselesaikan, ya diselesaikan,” ujarnya usai serah terima jabatan Kanwil BPN Kaltim, Senin (19/8/2024).
Ia optimis hal tersebut bisa tercapai karena saat ini pelayanan sudah dilakukan secara elektronik. Dimana sertifikat tanah yang diterbitkan tidak lagi berbentuk buku hijau seperti yang dipegang masyarakat saat ini.
Namun, sertifikat yang akan diterbutkan hanya satu lembar dan tidak lagi menggunakan sertifikat tanah yang lama. Oleh karena itu, ia pun mengimbau masyarakat, agar tidak ragu mendaftarkan lahannya. Serta, jangan merasa khawatir dengan bentuk sertifikat tanah saat ini.
Baca Juga
“Maka dari itu, kami juga terus melakukan edukasi kepada masyarakat. Kalau pelayanan semua kantor di Kaltim saat ini secara elektronik dan sertifikat hanya satu lembar, bukan lagi buku besar yang hijau,” pungkasnya.
Sebagai informasi, saat ini Kanwil BPN Kaltim dipimpin oleh Deni Ahmad Hidayat. (*)
Penulis: Dhion
Editor: Devi Nila Sari
