16 Warga Bontang Positif HIV, Salah Satunya Waria

Rachman Wahid
5 Views
Ilustrasi Dinkes mendapati 16 Warga Bontang Positif HIV. (Istimewa)

Dinkes Bontang rutin melakukan pemeriksaan pada tempat-tempat potensial penyebaran HIV. Dinkes mendapati 16 Warga Bontang Positif HIV.

Kaltim.akurasi.id, Bontang– Sebanyak 16 warga Bontang positif Human Immunodeficirncy Virus (HIV) di tahun 2024. Data tersebut terhitung sejak Januari hingga April. Jumlah pasien laki-laki 9 orang dan perempuan 7 orang.

Ketua Tim Kerja Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan (Dinkes) Bontang Nur Ilham Ahmad mengatakan, kisaran umur penderita laki-laki 15 sampai 44 tahun sebanyak 7 kasus, satu di antaranya merupakan waria. Kemudian usia 45-69 tahun 2 kasus.

“Sementara pada perempuan, rentan usia 14 sampai 44 tahun itu 6 kasus, dan usia 45-69, 1 satu kasus,” ungkapnya kepada wartawan Akurasi.id, Selasa (28/5/2024).

Data tersebut kemungkinan masih akan terus bertambah. Seiring dengan proses pendataan yang masih terus dilakukan oleh Dinkes Bontang pada tempat-tempat potensial penderita HIV.

Ia juga mengatakan, Dinkes Provinsi Kaltim menargetkan Kota Bontang pada tahun 2024 mendapatkan Orang yang Hidup Dengan HIV (Odhiv) sebanyak 636 pasien. “Jika dibandingkan dengan target tahun 2023, kami ditargetkan mendapatkan penemuan 649 pasien,” ujarnya.

Berdasarkan data Dinkes Bontang, pada 2023 target tersebut sangat jauh dengan penemuan di lapangan. Di mana, total Odhiv pada 2023 di Bontang hanya sejumlah 103 penemuan.

Dari total tersebut, penderita laki-laki sebanyak 87 orang, dan perempuan 43 orang. Untuk kisaran umur pasien di bawah usia 4 tahun sebanyak 1 kasus, usia 5 sampai 14 tahun 1 kasus, usia 15 sampai 19 tahun 4 kasus, usia 20 sampai 24 tahun 11 kasus, usia 25 sampai 49 tahun 92 kasus, dan usia di atas 50 tahun sebanyak 21 kasus.

“Upaya yang kami lakukan yakni melakukan screening secara langsung ke tempat-tempat yang memiliki potensi besar penularan HIV minimal satu tahun sekali dan juga bekerjasama dengan 5 rumah sakit dan 6 pukesmas di Kota Bontang untuk pelayanan pengecekan,” kata dia.

Adapun tempat-tempat yang biasanya dilakukan screening Hiv oleh Dinkes Bontang yakni, Lembaga Pemasyarakatan Bontang, panti pijat, salon waria, dan lokalisasi.

“Sebagai langkah pencegahan, hal yang dilakukan yakni memberikan sosialisasi kepada masyarakat, dari anak usia sekolah hingga dewasa terkait bahaya HIV dan langkah pencegahan, seperti menghindari seks bebas dan lain sebagainya,” tuturnya.

Sebagai informasi, HIV merupakan virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh melawan infeksi dan penyakit. Penyebaran dan penulran HIV paling banyak, disebabkan melalui hubungan intim yang tidak aman, dan bergantian menggunakan jarum suntik yang tidak steril saat menggunakan narkoba. (*)

Penulis: Nuraini
Editor: Redaksi Akurasi.id

Share This Article
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *