
Anjal Kembali Menjamur di Samarinda, dari Tukang Ngamen hingga Ngepel Kaca Kendaraan. Dinsos Samarinda mengakui belakangan memang anjal kembali menjamur. Untuk itu, mereka berjanji segera menertibkannya bersama Satpol PP.
Akurasi.id, Samarinda – Kemunculan anak jalanan (anjal) yang kerap terlihat di persimpangan lampu merah di Samarinda kini mulai meresahkan warga. Tak lagi sekadar meminta-minta, namun kini anjal muncul dengan modus baru, yakni sebagai pembersih kaca kendaraan.
Yang membuat warga makin resah, tak jarang modus pembersihan kaca kendaraan tersebut diselingi permintaan uang atau upah secara paksa. Di sisi lain, banyak warga sebenarnya kurang senang lantaran pengelapan kendaraan yang dilakukan dengan alat seadanya, kerap membuat kendaraan malah tambah kotor atau bahkan lecet. Dikarenakan lap yang digunakan telah dipakai berulang kali tanpa dibersihkan secara menyeluruh.
Dari pantauan Akurasi.id, anjal kerap terlihat di simpang empat lampu merah Lembuswana, lampu merah Jalan Juanda-Jalan Suryanata, lampu merah Jalan Antasari, dan simpang empat flyover Jalan Juanda.
Salah satu aduan datang dari Fatimah, salah satu pengguna jalan. Ia pun merasa heran akan fenomena ini. Lantaran, selang beberapa bulan berlalu, ruas jalan di Samarinda terbebas dari anjal namun kini anjal kembali berkeliaran.
“Heran juga, kenapa sekarang anjal ada lagi. Padahal kan kemarin-kemarin sudah enggak ada,” kata dia kepada media ini, pada Senin (6/9/2021).
Tak sekadar membersihkan kaca atau badan kendaraan, ia mengungkapkan, anjal tersebut pun pernah meminta-minta uang dengan sedikit memaksa. Tak dihiraukannya warga yang mencoba menolak memberikan uang dengan cara sopan.
[irp]
“Agak meresahkan sih. Apalagi kita cewek kan. Padahal kita sudah nolak buat kasih uang, tapi kadang masih tetap ditungguin. Harapannya semoga cepat ditertibkan pihak berwajib,” ujarnya.
Anjal Kembali Menjamur, Dinsos Samarinda Janji Segera Bertindak
Menyikapi hal ini, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Samarinda, Ridwan Tassa mengatakan, akan segera menindak anjal yang telah meresahkan warga tersebut dalam dua hari ke depan.
“Ya, kami akan merazia itu. Saya kira satu atau dua hari ini. Kami tidak lagi mentolerir anjal. Dulu kami sudah melakukan deklarasi kalau Samarinda itu bebas anjal. Kalau sekarang marak lagi, maka tentu kami akan melakukan penegakan hukum. Nanti kami akan bekerjasama dengan Satpol PP,” terangnya.
[irp]
Dalam hal ini, dikatakannya, penanganan terhadap anjal akan dilakukan berdasarkan standar operasional atau SOP yang berlaku. Dinsos selaku dinas teknis yang menangani anjal dan Satpol PP sebagai penegak hukum akan melakukan pengamanan. Setelah diamankan, maka Dinsos akan melakuka pembinaan.
“Setelah dibina, alternatifnya adalah apakah dipulangkan ke daerahnya atau kepada orangtuanya. Kalau rumahnya di luar daerah, maka akan kami siasati supaya bisa dipulangkan. Kalau orangtuanya di Samarinda, maka akan dipulangkan dan dibuat surat perjanjian,” ujarnya.
Ia mengungkapkan, anjal yang kini mulai berkeliaran di beberapa ruas jalan di Samarinda muncul dengan berbagai kedok dari penjual koran, penjual kerupuk maupun pembersih kaca. Untuk itu, Dinsos pun akan kembali melakukan pembenahan.
[irp]
“Kemarin ada sekitar 40-an, tersebar di 17 tempat. Setelah dipasang plang itu, tinggal 6 yang kami dapati. Artinya ada perubahan bahkan hilang. Tapi sekarang muncul lagi, makanya akan kami lakukan pembinaan lagi,” pungkasnya. (*)
Penulis: Devi Nila Sari
Editor: Redaksi Akurasi.id