
“Nyangkut” di taxiway, Batik Air gagal terbang di APT Pranoto. Saat berada di taxiway pilot melakukan request atau permintaan untuk penarikan karena roda belakang pesawat stuck on taxiway.
Akurasi.id, Samarinda – Bandara Aji Pangeran Tumenggung (APT) Pranoto Samarinda memberikan penjelasan terkait insiden Batik Air gagal terbang, pada Rabu (6/10/2021).
Dalam keterangan resminya, hal itu terjadi akibat rusaknya taxiway atau jalan penghubung antara runway dan apron.
Dijelaskan, pesawat Batik Air ID-6257 tipe pesawat Airbus A320 rute Samarinda-Jakarta, dengan registrasi Reg: PK-LAQ pada pukul 15.24 Wita bersiap lepas landas dengan mengangkut sebanyak 103 penumpang, bersiap menuju taxiway. Saat berada di taxiway pilot melakukan request atau permintaan untuk penarikan karena roda belakang pesawat stuck on taxiway.
Selanjutnya, pada pukul 16.15 Wita tim terkait masih melakukan koordinasi lebih lanjut. Setelah melakukan koordinasi antaran tim UPBU APT Pranoto, airlines dan ground handing, diputuskan Batik Air harus menurunkan penumpang di taxiway diantar menggunakan kendaraan menuju terminal.
“Pesawat berhasil diderek menuju apron menggunakan towing car milik PT Gapura Angkasa dan pihak Bandara APT Pranoto Samarinda, airlines serta ground handling memutuskan untuk tidak melanjutkan penerbangan dikarenakan waktu operasional bandara yang sudah habis dan kondisi semakin gelap,” tulis UPBU APT Pranoto dalam rilis resminya.
Hal tersebut dapat dilakukan sesuai PM 89 Tahun 2015 tentang Penanganan Keterlambatan Penumpang (Delay management) pada Badan Usaha Angkutan Udara Niaga Berjadwal di Indonesia. Pihak UPBU Kelas 1 APT Pranoto selaku pengelola bandara bertanggung jawab akibat kejadian gagal berangkat Batik Air dikarenakan stuck on taxiway dengan memfasilitasi penginapan dan transportasi kepada seluruh kru dan penumpang Pesawat Batik Air ID-6257 dengan rute penerbangan Samarinda-Jakarta tersebut.
[irp]
“Kemudian, pihak bandara melakukan perbaikan taxiway yang mengalami depression dan rutting,” terang pihak bandara.
Pihak bandara mengungkapkan, proses evakuasi juga dilaksanakan berdasarkan perencanaan terstruktur, koordinasi dan kerja sama tim internal Bandara APT Pranoto Samarinda dan instansi terkait lainnya. Di sisi lain, penerbangan secara operasional yang terdampak hanya Batik Air ID-6257 dan dialihkan pada 6 Oktober 2021 pukul 07.00 Wita. Secara keseluruhan, untuk operasional penerbangan pada 6 Oktober berjalan normal kembali.
Bandara APT Pranoto Samarinda memohon maaf kepada seluruh pengguna jasa bandara atas kejadian tersebut dan mengucapkan terima kasih serta apresiasi yang setinggi-tingginya kepada seluruh pihak yang telah bekerja sama dengan baik dalam proses penanganan insiden tersebut. (*)
Penulis: Devi Nila Sari
Editor: Rachman