FJPI Kaltim Dikukuhkan, Tri Wahyuni: Wadah Konkret Jurnalis Perempuan

kaltim_akurasi
3 Views
Ketua FJPI Kaltim Yuni Wahyuni (tengah) didampingi sekretaris (kiri) dan wakilnya (kanan). (Devi Nila Sari/Akurasi.id)
Ketua FJPI Kaltim Yuni Wahyuni (tengah) didampingi sekretaris (kiri) dan wakilnya (kanan). (Devi Nila Sari/Akurasi.id)
Ketua FJPI Kaltim Tri Wahyuni (tengah) didampingi sekretaris (kanan) dan wakilnya (kiri). (Devi Nila Sari/Akurasi.id)

Perbedaan gender kerap membuat perempuan dalam dunia kerja, khususnya profesi sebagai jurnalis, terpinggirkan dan mengalami diskriminasi baik secara fisik maupun verbal. Dengan FJPI Kaltim, jurnalis perempuan punya wadah konkret untuk menyuarakan ide-idenya.

Akurasi.id, Samarinda – Forum Jurnalis Perempuan Indonesia (FJPI) kembali mengembangkan sayapnya dengan menambah pembentukan cabang di sejumlah daerah di tanah air. Pengukuhan pembentukan cabang itu pun dilaksanakan di 3 daerah secara virtual, Sabtu (5/3/2022).

Adapun pembentukan FJPI di 3 daerah tersebut, yaitu FJPI Kaltim, FJPI Lampung dan Nusa Tenggara Barat (NTB). Ditambah pembentukan FJPI cabang di daerah, kini pembentukan FJPI resmi memiliki 14 cabang.

Pengukuhan ini dihadiri oleh sebelas perwakilan FJPI cabang di seluruh daerah, yakni yakni Sumatra Utara, Aceh, Jambi, Sumatra Barat, Riau, Jakarta, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Maluku, Papua dan Papua Barat.

[irp]

Agenda yang juga bertepatan untuk memperingati hari “International Woman’s Day ini, FJPI mengusung topik ngobrol seru bersama Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziah dengan tema “Jurnalis Perempuan Dobrak Bias dan Diskriminasi”.

Ketua Umum FJPI Pusat Uni Zulfiani Lubis menyampaikan, FJPI merupakan sebuah organisasi perempuan untuk berkumpul dan peningkatan kualitas jurnalis perempuan. Dalam artian, FJPI adalah wadah bagi jurnalis perempuan saling membangun dan mengembangkan diri.

Terlebih, dengan dunia jurnalisme yang lebih didominasi oleh laki-laki. Perbedaan gender ini kerap membuat perempuan dalam dunia kerja, khususnya profesi sebagai jurnalis, terpinggirkan dan mengalami diskriminasi baik secara fisik maupun verbal.

Fisik perempuan yang dianggap lemah kerap dikaitkan dengan profesionalisme dalam pekerjaan yang kurang mumpuni. Selain itu, diskriminasi dalam hal pemberitaan mengenai isu perempuan maupun anak pun kerap kurang ditanggapi serius. Untuk itu, FJPI juga mendorong pemberitaan dengan orientasi pemberitaan yang lebih condong kepada kasus perempuan dan anak.

“Semoga teman-teman bisa mendapatkan manfaat dari keikutsertaan dari FJPI. Selamat menjalankan tugas profesi yang mulia. Kita akan memberikan kesehatan jurnalis masing2,” kata dia.

[irp]

Uni juga berpesan, FJPI harus penuh integritas dan tidak merepotkan orang lain, baik dari instansi pemerintah maupun pihak ketiga lainnya. Selain itu, kegiatan meminta-minta juga dilarang keras karena FJPI merupakan organisasi independen.

“Alhamdulillah kita selama ini mengadakan kegiatan tidak pernah meminta-minta, karena alhamdulillah narasumber-narasumber FJPI ini orang baik yang mau membagikan ilmunya secara cuma-cuma. Karena integritas itu hal nomor satu bagi jurnalis,” tuturnya.

[irp]

Wadah Konkret Jurnalis Perempuan

Sementara itu, Ketua FJPI Kaltim Tri Wahyuni menyampaikan, FJPI merupakan wadah pertama bagi jurnalis perempuan. Dengan keberadaan FJPI jurnalis perempuan memiliki wadah yang lebih konkret untuk menyuarakan ide-ide nya.

Untuk itu, mewakili jurnalis perempuan di Kaltim ia berkata, sangat bersyukur dan mengapresiasi forum ini. “Beberapa tokoh perempuan akan terus bersinergi untuk melakukan pengembangan jurnalis di Kaltim. Tidak hanya itu, kami juga akan membuat gerakan-gerakan yang sifatnya lebih umum,” kata dia.

Terlebih berkaitan isu-isu tentang perempuan dan anak. Jurnalis perempuan secara tidak langsung memiliki tanggungjawab untuk mengawal agar kasus-kasus kekerasan maupun kehilangan atas perempuan dan anak agar dapat ditindaklanjuti.

“Background kami adalah pergerakan aktif mendampingi isu-isu kekerasan perempuan dan anak. Mendorong bagaimana agar media yang ada bisa lebih berpihak kepada pemberitaan perempuan dan anak,” terangnya.

Setelah pengukuhan FJPI Kaltim akan segera melakukan rapat kerja daerah (rakerda) untuk menggodok program kerja ke depan. (*)

Penulis: Devi Nila Sari
Editor: Redaksi Akurasi.id

Share This Article
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *