Gas Elpiji 3 Kilogram Langka di Samarinda, Harga Meroket

Rachman Wahid
4 Views
Maulana, salah seorang helper agen gas elpiji di SPBU, Jalan Urip Sumoharjo. (Yasinta Erikania Daniartie/Akurasi.id)

Jika biasanya SPBU mendapatkan jatah 120 hingga 130 tabung gas elpiji 3 kilogram, kini mereka mengaku hanya mendapat jatah 100 tabung.

Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Warga Kota Tepian, sapaan Samarinda, mengeluhkan langkanya gas elpiji 3 kilogram. Sudah dua hari ini, barang yang kerap disapa gas melon itu sukar dicari keberadaannya. Selain itu, harganya pun ikut melangit.

Jika biasanya warga bisa memperoleh tabung tersebut dengan merogoh kocek kisaran Rp25 hingga 30 ribu secara eceran. Kali ini, Rp50 ribu pun harus melayang untuk mendapatkan satu tabung saja.

Seperti hal yang dialami oleh seorang ibu rumah tangga bernama Latri (43). Sudah dua hari ini ia harus keliling di sekitar rumahnya, Loa Janan Ilir, Samarinda, untuk mendapatkan barang tersebut. Jika ditemukan pun harganya sudah mahal.

“Sudah dua hari nyari gas agak susah. Ada sih di beberapa warung cuma harganya Rp50 ribu pas saya beli,” ungkapnya di Samarinda, Senin (3/6/2024).

Sementara itu, salah satu helper bernama Maulana di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Pertamina 64.751.14 mengaku, memang sudah sekitar satu bulan ini gas elpiji tersebut sulit dicari.

Bahkan, jika biasanya mereka mendapatkan jatah 120 hingga 130 tabung, kini hanya mendapat 100 buah.

“Semenjak susah dicari kami dikasih jatah 100 aja,” ungkapnya saat ditemui di agen gas yang terletak di SPBU Jalan Urip Sumoharjo, Sidomulyo, Samarinda Ilir, Senin (3/6/2024).

Sementara itu, pihaknya biasa mendapat dari Pertamina sebanyak tiga kali dalam seminggu, yaitu pada Senin, Kamis, dan Sabtu. Dalam kata lain, dalam seminggu pihaknya mendapat kiriman 300 tabung.

Namun untuk harga masih sama seperti biasa, yaitu dijual dengan harga Rp18 ribu. Agar elpiji terbagi merata ke semua warga, pihaknya pun membatasi pembelian tabung melon tersebut. Jika biasanya warga bisa membeli 2 tabung untuk satu orang. Sementara ini dibatasi satu tabung untuk satu orang. Dengan syarat harus membawa Kartu Tanda Penduduk (KTP) sesuai dengan orang yang membeli.

Ia pun mengakui, jika dalam dua terakhir banyak warga yang mendatangi agen tersebut. Lebih banyak dari pada hari-hari biasanya.

“Untuk sekarang tabung kami sudah habis. Ini masih ada, tapi untuk stok operator atau pegawai yang kerja disini,” pungkasnya. (*)

Penulis: Yasinta Erikania Daniartie
Editor: Redaksi Akurasi.id

Share This Article
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *