Selasa , Januari 21 2025
Kaltim deflasi di tengah MICE dan Iduladha. Tomat menjadi salah satu penyumbang deflasi di Kaltim. (Ilustrasi/istimewa)
Kaltim deflasi di tengah MICE dan Iduladha. Tomat menjadi salah satu penyumbang deflasi di Kaltim. (Ilustrasi/istimewa)

Kaltim Deflasi di Tengah MICE dan Iduladha, Upaya Pengendalian Inflasi Terus Dilakukan

Loading

Kaltim Deflasi di Tengah MICE dan Iduladha, Disebabkan Melimpahnya Pasokan Pangan Strategis.

Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Di tengah ramainya kegiatan Meeting, Incentives, Conferences, and Exhibitions (MICE) dan momentum Iduladha, Kalimantan Timur (Kaltim) justru mengalami deflasi. Hal ini menunjukkan bahwa stabilitas harga di Kaltim terjaga dengan baik.

Indeks Harga Konsumen (IHK) gabungan 4 kota di Kaltim periode Juni 2024 tercatat deflasi sebesar 0,05 persen month to month (mtm), sehingga secara tahunan melandai menjadi 2,99 persen year on year (yoy) sejalan dengan inflasi nasional yang lebih rendah dari periode sebelumnya.

Pada Juni 2024, penurunan harga utamanya disumbangkan oleh kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang mengalami deflasi 0,18 persen mtm dengan andil deflasi 0,05 persen mtm.

Menurut Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kaltim, Budi Widihartanto, deflasi pada Juni 2024 ini disebabkan oleh melimpahnya pasokan pangan strategis, terutama beras, bawang merah, dan tomat.

Jasa SMK3 dan ISO

“Koreksi harga pada kelompok ini utamanya disumbangkan oleh turunnya harga tomat yang disebabkan oleh melimpahnya pasokan,” ungkapnya pada pernyataan tertulis yang diterima oleh media Akurasi.id pada Senin (1/7/2024) lalu.

Turunnya harga bawang merah seiring panen raya pada sentra produksi seperti di Kabupaten Nganjuk Jawa Timur, normalnya harga beras sejalan masifnya gerakan penyaluran beras SPHP oleh Bulog sehingga mampu menekan harga beras di pasar.

Selain itu, permintaan ikan yang relatif melandai pada momentum Iduladha di tengah pasokan yang cukup juga mendorong turunnya harga ikan tongkol dan ikan layang.

Sementara itu, upaya pengendalian inflasi melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) terus dilakukan untuk menjaga stabilitas inflasi di Provinsi Kaltim oleh TPID se-Kaltim.

Upaya pengendalian inflasi di Kaltim tidak hanya dilakukan melalui pasokan pangan, tetapi juga melalui operasi pasar murah, sidak pasar, dan komunikasi publik yang efektif.

Baca Juga  Waspada Travel Haji Plus Abal-abal, Begini Cara Cek Legalitas di Kementerian Agama

“Kami juga terus berkolaborasi dengan berbagai pihak terkait untuk memperkuat strategi pengendalian inflasi melalui 4K, yaitu Ketersediaan, Kelancaran, Stabilisasi, dan Komunikasi Efektif,” jelas Budi.

Budi optimistis bahwa inflasi di Kaltim akan terus terkendali dan menjadi momentum untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di Kaltim.

“Dengan inflasi yang terkendali, diharapkan daya beli masyarakat akan meningkat dan mendorong pertumbuhan ekonomi di Kaltim,” pungkas Budi. (*)

Penulis: Yasinta Erikania Daniartie
Editor: Redaksi Akurasi.id

cek juga!

Banjir Samarinda

Hujan Semalam, Banjir Lumpuhkan Pemukiman Warga di Samarinda

Banjir kembali melanda Samarinda akibat hujan deras semalaman. Jalan KH Harun Nafsi tergenang air hingga …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

.pvc-stats-icon { display: none !important; } .single-post-thumb { display: inline !important; } .advads-edit-appear { display: none !important; } .advads-edit-bar { display: none !important; } #sidebar { display: none !important; } .widget { display: none !important; } .widget-container { display: none !important; } .widget { clear: both; margin-bottom: 25px; display: none !important; } #sidebar .widget-container { display: none !important; } .iklan_dalamteks { display: none !important; }