Misteri Penemuan Jasad di Gudang Apotek Samarinda, Keluarga Korban Minta Kejelasan

Devi Nila Sari
3 Views
Puluhan warga melakukan aksi damai di Apotek Kimia Farma di Jalan Pangeran Hidayatullah, Samarinda. (Istimewa)

Hingga kini kasus penemuan jasad di gudang apotek Samarinda masih menjadi misteri. Keluarga korban tuntut kejelasan bagaimana korban bisa berada di tempat itu tanpa seorang pun tahu.

Kaltim.akurasi.id, Samarinda Penemuan jasad seorang wanita berinisial BMJ (56) di gudang Apotek Kimia Farma di Jalan Pangeran Hidayatullah, Samarinda, masih menimbulkan tanya. Penyebab dari kematian wanita tersebut dianggap belum jelas. Sehingga, keluarga menuntut agar pihak yang berwenang atau apotek dapat membuka CCTV yang dapat dijadikan sebagai alat bukti.

Tak pelak, halaman apotek tersebut dipenuhi puluhan keluarga korban yang menuntut keadilan. Sayangnya, hingga saat ini, bukti CCTV di lokasi justru dinyatakan hilang atau terhapus.

Sebagai buntut dari kejadian tersebut, pihak keluarga meminta agar apotek ditutup sementara hingga terbit kejelasan. Sebagai informasi, jasad yang ditemukan di gudang apotek merupakan warga Kelurahan Handil Bakti, Palaran. Sudah dinyatakan hilang sekira empat hari sebelum ditemukan dalam kondisi hampir membusuk di gudang apotek.

“Kami tegaskan sekali lagi, apotek ini sekarang di segal. Karena masih belum menemukan titik terang,” ucap Markus selaku Penasihat Keluarga Korban, Sabtu (16/03/2024).

Keluarga menilai masih terdapat sejumlah kejanggalan yang belum terungkap. Mulai dari akses CCTV yang tidak terbuka hingga pergantian pimpinan Kimia Farma, bersamaan dengan kasus ini bergulir.

Menurut sepengetahuan keluarga, pimpinan sebelumnya bernama Budi. Namun, saat mereka menemui pimpinannya saat ini, orang yang ditemui justru bernama Ilham.

“Katanya pindah ke Jawa. Jadi yang memberikan keterangan saat ini ngawur, karena tidak tahu apa apa,” tambah Markus.

Pihak Apotek Bantah Tutup-tutupi Kasus

Sementara itu, Resta selaku Manager Area Kimia Farma Samarinda menyebut karyawan sudah dimintai keterangan. Hasil rekaman CCTV pun sudah diberikan kepada pihak berwajib.

“Tidak ada yang ditutup tutupi,” katanya.

Soal pergantian manajemen Kimia Farma, Resta mengaku, hal ini tidak ada sangkut pautnya dengan kasus tersebut. Pasalnya, hal ini sudah direncanakan dari jauh hari sebelum peristiwa nahas itu terjadi.

Hal ini dapat dilihat dari surat keputusan (SK) yang sudah keluar. Bukan tanpa sebab, pergantian pimpinan di apotek tersebut memang terjadi setiap tahun. Bahkan, Budi selalu pimpinan sebelumnya pun siap dipanggil jika memang dibutuhkan.

Sebagai informasi, dikarenakan gedung Kimia Farma Hidayatullah di segel sementara oleh kepolisian. Per Senin (17/3/2024), praktik dokter umum dan gigi klinik KF Hidayatullah praktik sementara di klinik KF Sambutan.

Selain di Klinik KF Sambutan, pasien juga bisa tetap mendapat pelayanan di klinik KF Sutomo, PKBI, Jalan PM Noor atau Jalan DI Panjaitan.

Kronologi Penemuan Jasad Wanita di Gudang Apotek

Diberitakan sebelumnya, jasad wanita paruh baya ini pertama kali ditemukan oleh seorang cleaning service bernama Dahri. Ketika itu, ia sedang bersih-bersih dan mencium aroma tak sedap dari arah gudang.

Penasaran, ia menjebol jendela dan menemukan mayat tersebut dalam kondisi terlentang dan sudah membusuk. Saat itu, ia langsung memberi tahu penemuannya ke karyawan apotek. Setelahnya, kasus ini langsung dilaporkan ke polisi.

Usai dilaporkan ke polisi, barulah diketahui bahwa jasad tersebut merupakan warga Palaran, Samarinda. Setelah mengetahui identitasnya, polisi langsung menginformasikan kepada pihak keluarga.

Menurut informasi dari keluarga, BMJ meninggalkan rumah dengan alasan ingin berobat bersama suami ke Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) Atma Husada. Ketika menunggu jadwal kontrol, ia mengatakan haus kepada suaminya.

Kemudian, sang pergi keluar untuk mencari minuman. Sayangnya ketika kembali, ia justru tidak menemui sang istri. Setelah itu, sang suami pun mencari di sekeliling RSJD dan bertanya kepada petugas. Namun BMJ belum ditemukan. Hingga akhirnya, ia dikabarkan sudah tidak bernyawa pada hari kejadian.

Hingga berita ini dinaikkan, belum diketahui pasti penyebab kematian BMJ. Namun, Polres Samarinda mengklaim sudah melakukan autopsi dan hasilnya sudah keluar pada 13 Maret 2024. Namun, penyebab kematian belum dibeber oleh pihaknya.

“Untuk indikasi (kematiannya) nanti akan kami rilis. Tunggu saja,” kata Kapolres Samarinda Kombes Pol Ary Fadli. (*)

Penulis: Yasinta Erikania Daniartie
Editor: Devi Nila Sari

Share This Article
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *