Pelajar SMA Yabis tersebut mengalami kecelakaan saat pulang dari kegiatan sholat terawih berjamaah di sekolahnya. Pelajar tersebut dinyatakan meninggal dunia usai dilarikan ke rumah sakit.
Kaltim.akurasi.id, Bontang – Kecelakaan tunggal terjadi di Jalan Brigjen Katamso, Kota Bontang, Sabtu (24/03/24) sekitar pukul 21.00 Wita. Pelajar berinisial FPA yang mengendarai sepeda motor Honda CB, dinyatakan meninggal dunia usai dilarikan ke rumah sakit.
Pelajar SMA Yabis tersebut mengalami kecelakaan saat pulang dari kegiatan sholat terawih berjamaah di sekolahnya. Kejadian lakalantas itu sempat viral di media sosial. Video yang tersebar di medsos memperlihatkan motor berwarna merah tersebut sudah rusak parah pada bagian depan.
Kapolres Bontang AKBP Alex Frestian Lumben Tobing Melalui Kasat Lantas AKP MD Djauhari saat dikonfirmasi mengatakan, menurut keterangan saksi, motor yang dikendarai pelajar itu bergerak dari arah RS Yabis melintas di Jl Brigjen Katamso, namun tidak diketahui secara pasti penyebab kecelakaan itu. Saksi hanya mendengar suara benturan keras yang berasal dari sepeda motor Honda CB yang dikendarai FPA, karena menabrak pembatas jalan hingga pengendara terlempar.
“Hasil dari pengamatan di TKP, diduga pengendara tidak dalam konsentrasi penuh saat berkendara, sehingga terjadi laka tunggal. Karena melihat kondisi sepeda motor miliknya mengalami kerusakan di bagian depan, ditambah terdapat bekas benturan dari pembatas jalan,” ungkap Kasat Lantas AKP MD Djauhari.
Usai kejadian itu, warga sekitar segera memberikan bantuan dan membawa FPA ke RSUD Bontang. Namun beberapa saat setelah dilakukan tindakan medis, korban dinyatakan meninggal pada pukul 21.30 wita.
Dikonfirmasi terpisah, paman korban yang enggan disebutkan namanya bercerita, sebelum kejadian, orangtua korban berencana hendak mengajak korban untuk menengok adiknya yang berada di pesantren.
“Bapak nya rencananya mau ngajak menengok adiknya yang berada di pesantren setelah pulang dari terawih, tapi ternyata dapat kabar duka,” kata pamannya
Pun ia membenarkan bahwa korban memang pulang dari kegiatan sholat berjamaah di sekolahnya. “Memang ada kegiatan sholat berjamaah di sekolahnya,” katanya. (*)
Penulis: Dwi Kurniawan Nurgoho
Editor: Redaksi Akurasi.id