
Belum Ada Perintah Pemerintah Pusat, pembelajaran tatap muka Kaltim Belum Dapat Digelar. Cakupan vaksinasi bagi pelajar masih jauh dari harapan disebabkan minimnya jatah vaksin yang tersedia.
Akurasi.id, Samarinda – Pelajar sekolah SMA/SMK/Sederajat berserta guru di Kaltim tampaknya harus lebih bersabar lagi. Lantaran meski kasus Covid-19 di Kaltim sedikit melandai, namun hal itu belum dapat dijadikan patokan perizinan dilaksanakannya pembelajaran tatap muka (PTM) di Kaltim.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim Anwar Sanusi mengatakan, hingga saat ini pihaknya belum memperoleh instruksi dilaksanakannya PTM. Sehingga, Disdikbud pun belum mengambil sikap terkait hal itu.
“Sampai saat ini belum ada instruksi dari Satuan Tugas (Satgas) Covid-19. Nanti kalau ada instruksi dari Ketua Satgas akan kami tindaklanjuti,” kata dia, saat ditemui awak media usai rapat dengar pendapat (RDP) di DPRD Kaltim, pada Kamis (26/8/2021).
Namun demikian, ia menegaskan, Disdikbud Kaltim beserta sekolah-sekolah yang berada dalam wewenang provinsi tidak berpangku tangan. Pihak sekolah telah diberi instruksi untuk mempersiapkan sekolah dan ruang belajar jika sewaktu-waktu PTM dapat dilaksanakan.
“Ini sekolah-sekolah sudah persiapan, seperti bersih-bersih sekolah dan ruangan belajar. Protokol kesehatannya juga sudah dipersiapkan, pokoknya sudah diatur sedemikian rupa,” terangnya.
Dalam hal ini, diakui Anwar Sanusi, cakupan vaksinasi bagi pelajar di Kaltim masih tergolong rendah. Misal di Balikpapan, vaksinasi bagi pelajar SMA/sederajat baru dilakukan sebanyak 1000 peserta, begitu pun dengan kabupaten/kota lainnya yang masih tergolong rendah.
[irp]
Sedangkan total pelajar SMA ada 77.284 siswa. Kemudian, pelajar SMK berjumlah 78.741 siswa dan jumlah pelajar sekolah luar biasa (SLB) berjumlah 2.404 siswa. Artinya, pemerintah daerah harus menggalakkan vaksinasi untuk membentengi anak-anak sekolah SMA/sederajat tersebut, agar dapat melaksanakan PTM.
Namun, fakta di lapangan berkata sebaliknya. Dikatakannya, cakupan vaksinasi bagi pelajar masih jauh dari harapan disebabkan minimnya jatah vaksin yang tersedia.
“Kami Disdikbud maunya tatap muka, orang tua siswa juga maunya begitu. Tidak ada lah yang tidak mau tatap muka. Tapi situasi kan kita masih level 4, makanya belum berani,” ungkapnya.
Sebagai informasi, target sasaran vaksinasi kelompok usia 12-17 tahun adalah 26.705.490 orang secara nasional. Sebelumnya, pemerintah telah mengizinkan penyelenggaraan PTM terbatas di wilayah PPKM Level 1-3 seiring membaiknya situasi pandemi.
[irp]
Pelaksanaan PTM terbatas ini mengacu pada Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri (Mendikbud Ristek, Mendagri, Menkes, Menag) tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19. Sementara itu, satuan pendidikan di wilayah PPKM level 4 tetap melaksanakan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
Sedangkan sekolah di wilayah yang PPKM Level 1, 2, 3 dan memiliki peserta didik yang belum mendapatkan giliran vaksinasi, tetap dapat menyelenggarakan PTM terbatas.
Dengan syarat, pelaksanaan PTM terbatas harus selalu mengedepankan prinsip kehati-hatian, sesuai daftar periksa yang ada dalam SKB 4 Menteri seperti jam belajar hingga jumlah siswa dan penerapan Prokes ketat. (*)
Penulis: Devi Nila Sari
Editor: Rachman Wahid