Polemik Pasar Citra Mas Loktuan, Agus Haris dorong pemerintah bentuk Tim Evaluasi agar dapat tangkap keresahan pedagang.
Kaltim.akurasi.id, Bontang – Pedagang Pasar Citra Mas Loktuan mengeluh, selama dua tahun pindah ke lokasi pasar yang baru omset mereka turun drastis. Pihak UPT Pasar pun bertindak dengan melakukan penyegelan terhadap beberapa pedagang, yang tidak mengisi lapak mereka.
Melihat kejadian tersebut Wakil Ketua DPRD Kota Bontang Agus Haris, menyayangkan tindakan UPT Pasar yang langsung menyegel bahkan menganti kepemilikan lapak yang ada di pasar.
Harusnya, kata dia, pemerintah melakukan evaluasi berkaitan tentang turunnya pendapatan pedagang yang berada di pasar tersebut dan juga duduk bersama para pedagang.
“Keresahan masyarakat harusnya disambut dengan baik, jangan bikin takut dengan menyegel hingga mengganti kepemilikan lapak, itu tidak boleh,” katanya.
Baca Juga
Terlebih saat ia melihat di media massa, UPT pasar menampik sepinya pengunjung, lantaran tidak sebanding dengan tingkat pengunjung ke pasar yang meningkat berdasarkan tiket masuk restribusi.
Ia menyayangkan pemerintah hanya menyampaikan dengan lisan bukan memaparkan dengan data.
Maka dari itu ia mendorong adanya tim evaluasi, guna mencari akar masalah di lapangan, dengan mencari data terkait kerugian masyarakat, lalu data jumlah pengunjung, perbadingan kerugian, Guna menentukan langkah yang tepat.
Baca Juga
“Ini kan masih simpang siur masyarakat nyatakan rugi. Pemerintah bilang kunjungan pasar meningkat, tapi datanya enggak disampaikan. Makannya saya dorong tim evaluasi agar langkah pemerintah bisa terarah sesuai data lapangan,” jelasnya.
Terkait permintaan para pedagang untuk dipindahkan ke pasar yang lama, ia pun mendukung hal tersebut, jika hal tersebut sesuai prosedural setelah dievaluasi.
Banyak hal yang bisa dilakukan pemerintah seperti pemindahan sementara ke lahan yang strategis atau jalan terakhir mengurus sengketa tanah ditanah yang lama.
“Saya dukung pemindahan pasar jika setelah evaluasi dilakukan ternyata tidak strategis tempatnya. Yang penting duduk bersama cari solusi terbaiknya jangan sampai berlarut larut masalahnya,” ucapnya. (*)
Penulis : Dwi kurniawan Nugroho
Editor: Redaksi Akurasi.id
