Cakupan Vaksinasi Remaja di Samarinda Masih Rendah, Ketersediaan Vaksin Jadi Kendala

kaltim_akurasi
2 Views
Kepala Dinkes Samarinda Ismed Kosasih (istimewa)
Cakupan Vaksinasi Remaja di Samarinda Masih Rendah, Ketersediaan Vaksin Jadi Kendala
Kepala Dinkes Samarinda Ismed Kosasih (istimewa)

Cakupan vaksinasi remaja di Samarinda masih rendah, ketersediaan vaksin jadi kendala. Saat ini ketersediaan vaksin yang ada di Pemkot adalah AstraZeneca. 

Akurasi.id, Samarinda – Realisasi vaksinasi remaja di Samarinda masih rendah. Merujuk dari data Dinkes Samarinda, hingga 30 Agustus 2021, vaksinasi 1 untuk remaja baru sekitar 1.572 anak dan vaksinasi 2 mencapai sekitar 851 anak. Artinya, dari total 86.897 remaja, yang sudah vaksin baru 2.423. Masih ada sekitar 84.474 remaja di Kota Tepian belum tersentuh vaksinasi.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Samarinda Ismed Kosasih mengatakan, ketersediaan vaksin menjadi alasan utama rendahnya cakupan vaksin bagi pelajar ini. Mengingat, jenis vaksin yang diizinkan bagi remaja di bawah 17 tahun adalah Sinovac. Sedangkan ketersediaan vaksin yang berada di Pemkot saat ini adalah AstraZeneca.

“Karena kami ini tidak bisa memilih jenis vaksin yang didistribusikan dari pusat ke provinsi, provinsi ke kota/kabupaten. Apa yang didistribusikan pemerintah itu yang kami laksanakan dan distribusikan lagi ke masyarakat. Tidak ada yang disimpan-simpan, langsung dihabiskan. Sedangkan kalau ada Sinovac pun fokus kami vaksin 2 dulu,” terang dia, saat ditemui media ini di ruang kerjanya Dinkes Samarinda, pada Selasa (31/8/2021).

Seperti yang terjadi beberapa saat lalu, lanjut dia, pihaknya telah meminta jenis vaksin tertentu seperti Moderna dan Sinovac namun faktanya yang didistribusikan ke Samarinda adalah jenis AstraZeneca. Sehingga, pelaksanaan vaksinasi bagi remaja pun menanti jenis Sinovac didistribusikan ke  Samarinda.

“Vaksinasi remaja itu termasuk pelajar juga di dalamnya. Kalau sekarang belum bisa dilaksanakan, karena tidak ada vaksinnya. Kalau seperti yang di SMP 22 atau BIN Kaltim itu kan dari pusat, bukan dari sini,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Asli Nuryadin mengakui, bahwa cakupan vaksinasi bagi pelajar memang masih rendah, lantaran ketersediaan vaksinasi bagi pelajar yang terbatas dan tidak adanya kewajiban vaksin. Sedangkan vaksinasi bagi guru sudah mencapai 70 persen.

[irp]

Namun demikian, dikatakannya hal itu tidak menjadi syarat pelaksanaan pertemuan tatap muka (PTM) terbatas. Lantaran, dari instruksi Menteri Pendidikan salah satu syarat dilaksanakannya PTM adalah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) harus berada di level 1-3. Sehingga, rencana pelaksanaan PTM terbatas di Samarinda akan menunggu penentuan level PPKM pada 6 September mendatang, lantaran saat ini PPKM Samarinda masih berada di level 4.

“Kalau pelajar di Samarinda ini jumlahnya sekitar 32.000, cuma masih tercampur dengan yang berusia 12 tahun ke bawah. Itu kan belum diwajibkan vaksin. Kemarin cakupan vaksin SMP 36 sudah 500 orang, kalau SMP 22 sekitar 1100. Jadi totalnya baru sekitar 1.650,” terangnya. (*)

Penulis: Devi Nila Sari

Editor: Redaksi

Share This Article
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *