
Makin ramai pengunjung, dua tempat wisata di Bontang disorot Tim Satgas. Beberapa lokasi dikhawatirkan akan munculnya kluster baru akibat kerumunan yang terjadi di tempat wisata.
Akurasi.id, Bontang – Langit petang mulai menguning dengan sedikit kemerahan. Terlihat orang-orang mulai mengerumuni Pantai Galau, yang berada di Kelurahan Tanjung Laut Indah, Bontang Selatan, untuk sekedar berburu keindahan langit senja. Nampak dengan jelas senyum kebahagiaan diabadikan dan diunggah seperti sebuah perayaan.
Ya, beberapa bulan terakhir pantai tersebut memang ramai dikunjungi masyarakat Bontang. Tak hanya muda mudi yang berkunjung ke sana. Orang tua dan anak-anaknya juga turut meramaikan suasana sore di tempat itu.
Salah seorang pengunjung Sudradjat Nugraha mengatakan, dirinya kerap menghabiskan waktu di pantai tersebut. Selain biaya masuknya yang terjangkau. Lokasinya juga tak jauh dari kediamannya.
“Saya sering kesini kalau sore. Untuk bersantai seorang diri. Kadang juga ngajak teman,” ujarnya saat ditemui Akurasi.id di Pantai Galau, Kamis (07/10/2021).
Ternyata, geliat wisata di Bontang bukan hanya tertuju ke Pantai Galau, Tugu Selamat Datang Bontang juga menjadi sasaran masyarakat Bontang untuk mengisi waktu luang.
Berkaitan dengan hal itu, dua tempat wisata di Bontang disorot Tim Satgas Covid-19. Pasalnya, dikhawatirkan akan munculnya kluster baru akibat kerumunan yang terjadi di tempat wisata.
[irp]
Wakil Ketua Tim Satgas Covid-19 Bontang, Letkol Arh Choirul Huda mengatakan, dalam dua pekan terakhir pihaknya telah memantau lokasi tersebut. Mereka juga kerap mengutus tim petugas untuk melakukan pengawasan Prokes Covid-19 di lokasi.
“Karena ramai, jadi kita khawatir. Apalagi saat ini Bontang masih PPKM Level 3,” ungkap Dandim 0908/Bontang.
Ia menjelaskan, dua tempat itu, memang telah menjadi wisata alternatif bagi sebagian orang. Dimulai sejak pertengahan tahun ini. Keramaian biasanya muncul saat akhir pekan. Kedua lokasi itu menjadi tempat tujuan warga untuk sekedar nongkrong atau sekedar mengabaikan momen.
Namun hingga kini pihaknya belum ingin mengambil langkah untuk kedua lokasi ini. Pasalnya, untuk ditindak satgas perlu melakukan kajian terlebih dulu. Saat ini, pihaknya akan melihat dulu efek dari kerumunan yang ditimbulkan. Jika berdampak pada tren kenaikan kasus Covid-19, maka harus ada langkah preventif.
[irp]
“Kita masih liat perkembangannya. Kalau sekira dianggap meresahkan maka akan kami bubarkan,” jelasnya. (*)
Penulis: Fajri Sunaryo
Editor: Rachman