Kaltim.akurasi.id, Balikpapan – PT Pegadaian Kanwil IV Balikpapan berkomitmen memperluas jangkauan layanan hingga ke daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) di Kalimantan Timur. Upaya ini sekaligus menjawab tantangan keterbatasan akses internet yang masih dialami sejumlah wilayah.
Kepala Bagian Pemasaran dan Penjualan Kanwil IV Balikpapan, Rachmat Setia Budi, menjelaskan bahwa salah satu strategi utama yang dilakukan ialah memperbanyak keberadaan Agen Pegadaian di setiap daerah. Agen tersebut berperan sebagai perpanjangan tangan perusahaan dalam memberikan layanan langsung kepada masyarakat, termasuk di kawasan yang belum terjangkau jaringan internet stabil.
“Kami berharap layanan Pegadaian bisa sampai ke pelosok, bahkan hingga ke daerah 3T,” kata Setia Budi, di Hotel Swiss Bel, Balikpapan, Kamis (25/9/2025).
Selain melalui agen, Pegadaian juga menyiapkan layanan berbasis digital. Rachmat mencontohkan, produk Tabungan Emas kini dapat diakses dengan mudah melalui aplikasi maupun agen yang tersebar di berbagai wilayah.
“Dulu, kalau mau menabung atau membeli emas, masyarakat harus datang ke kantor cabang di kota. Sekarang, dengan fasilitas Tabungan Emas, masyarakat di desa pun bisa berinvestasi tanpa harus menempuh perjalanan jauh,” jelasnya.
Baca Juga
Berdasarkan data, Kutai Barat dan Mahakam Ulu tercatat sebagai daerah dengan jumlah desa blank spot terbanyak di Kaltim, masing-masing 15 desa. Disusul Kabupaten Paser dengan 6 desa, Kutai Timur (5 desa), serta Kutai Kartanegara dan Berau yang masing-masing memiliki 3 desa.
Sementara itu, empat daerah lain, yakni Kabupaten Penajam Paser Utara, Kota Balikpapan, Kota Samarinda, dan Kota Bontang, dilaporkan tidak memiliki desa yang masuk kategori blank spot. (*)
Penulis: Muhammad Zulkifli
Editor: Redaksi Akurasi.id