20 Persen Warga Belum Tercover, Bupati PPU Gerak Cepat Perkuat MBG Lewat SPPG

Masih ada warga PPU yang belum merasakan manfaat program Makan Bergizi Gratis. Menyikapi itu, Bupati Mudyat Noor mendorong penyerapan gabah petani dan penguatan SPPG agar kebutuhan gizi anak-anak dan masyarakat bisa terpenuhi secara merata.
Fajri
By
1.9k Views

Kaltim.Akurasi.id, Penajam Paser Utara – Bupati Penajam Paser Utara (PPU) Mudyat Noor menegaskan komitmen pemerintah daerah mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG). Salah satu langkah strategis adalah memastikan penyerapan gabah petani untuk optimalisasi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).

Menurut Mudyat, penyerapan gabah sempat terganggu setelah Bulog menghentikan pembelian karena target nasional 3 juta ton telah terpenuhi. Kondisi ini berdampak langsung kepada petani yang kesulitan menyalurkan hasil panennya.

“Bulog sempat berhenti membeli gabah karena target sudah terpenuhi. Itu yang jadi masalah di masyarakat. Padahal kebutuhan beras untuk program MBG semakin besar, sehingga kita harus memaksimalkan infrastruktur,” ujar Mudyat, Rabu (1/10/2025).

Ia menekankan, berdirinya SPPG di PPU memungkinkan hasil panen petani dapat diserap dan dialihkan untuk mendukung program MBG.

“Harapannya gabah yang tidak terserap Bulog bisa dialihkan ke SPPG agar kebutuhan MBG tetap terpenuhi,” tambahnya.

Terkait pendirian MBG mandiri, Mudyat menjelaskan ada aturan pemerintah pusat yang melarang penggunaan APBD. Program diarahkan langsung kepada pengusaha tertentu, sementara daerah mendapatkan jatah SPPG.

“Kalau tidak salah kita dapat tiga SPPG. Tapi kita ingin ada MBG mandiri agar penerimaannya lebih merata. Masih ada sekitar 20 persen masyarakat yang belum tercover, ini harus kita penuhi,” jelasnya.

Mudyat menambahkan, Kementerian Dalam Negeri telah mengeluarkan surat edaran agar daerah memastikan seluruh masyarakat bisa mengakses MBG. Salah satunya melalui dukungan koperasi desa (kopdes) yang diperbolehkan mengakses pinjaman ke bank daerah untuk memperkuat pelaksanaan program.

“Intinya jangan sampai ada masyarakat yang terlewat. Kalau masih ada 20 persen yang tidak menerima, kan kasihan. Jadi kita harus pastikan pemenuhan itu berjalan,” tegasnya. (*)

Penulis: Nelly Agustina
Editor: Redaksi Akurasi

TAGGED:
Share This Article
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Menu Vertikal
Menu Sederhana