Pemerintah Kabupaten PPU berhasil melobi Kementerian PUPR dan mengantongi Rp100 miliar untuk perbaikan jalan strategis, irigasi, hingga penanganan banjir.
Kaltim.akurasi.id, Penajam Paser Utara – Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) berhasil mengantongi dukungan signifikan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk pembangunan infrastruktur strategis. Bupati PPU, Mudyat Noor, mengungkapkan pihaknya telah melakukan serangkaian pertemuan dengan Menteri PUPR, Sekjen, hingga Kepala Balai guna memperjuangkan sejumlah usulan prioritas.
“Alhamdulillah, dari hasil komunikasi dan lobi yang kami lakukan, PPU mendapat alokasi anggaran sekitar Rp100 miliar untuk perbaikan tiga ruas jalan strategis, masing-masing Rp30 miliar. Yakni ruas Sotek–Mariangau, Bere-bere Tanjung–Sisil, dan Gunung Makmur–Gunung Intan,” jelas Mudyat, Jumat (12/09/2025).
Selain perbaikan jalan, PPU juga menerima bantuan untuk program irigasi dan pengeboran air bersih di delapan lokasi. Bahkan, titik banjir di kawasan Kilometer 1 telah ditinjau langsung oleh tim Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) dan akan segera ditangani.
Jalan Padat dan Rawan Kecelakaan
Mudyat menekankan bahwa pelebaran jalan provinsi dari Penajam hingga Babulu sangat mendesak mengingat tingginya volume kendaraan dan padatnya permukiman di sepanjang jalur tersebut. Ia menilai klaim nasional yang menyebut 94 persen jalan dalam kondisi baik tidak sesuai dengan realita lapangan.
“Secara nasional mungkin jalan kita disebut baik. Tapi faktanya, jalur Penajam–Babulu sangat sempit, rumah penduduk padat di kiri kanan jalan, dan sering terjadi kecelakaan. Bahkan ada titik yang dikenal sebagai ‘Gunung Hantu’ karena rawan kecelakaan,” tegasnya.
Keberadaan pelabuhan, distribusi barang, serta lalu lintas kendaraan besar seperti truk dan trailer semakin memperparah kondisi jalan tersebut. Menurut Mudyat, pelebaran jalan bukan sekadar peningkatan kualitas, tetapi juga menyangkut keselamatan dan kelancaran distribusi logistik.
Proyek Dimulai Tahun Ini atau 2026
Jika pembahasan dengan Kementerian PUPR berjalan lancar, proyek pelebaran jalan diperkirakan mulai dikerjakan tahun ini dengan dukungan anggaran Rp27 miliar yang sudah tersedia. Namun, jika waktu tidak mencukupi, proyek tersebut akan digeser ke tahun depan.
“Dananya sudah dikunci, tinggal dibuka atau ditutup saja. Kami berharap bisa dikerjakan tahun ini,” ujarnya.
Bupati juga menekankan pentingnya pembangunan jalan lingkar Sotek–Mariangau yang akan membuka akses baru menuju Waru tanpa harus melewati jalur Kijing. Ia meyakini, infrastruktur yang memadai menjadi kunci pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pembangunan di PPU.
“Kalau jalan bagus, infrastruktur lain akan ikut berkembang. Ini kunci pemerataan pembangunan di PPU,” jelasnya. (*)
Penulis: Nelly Agustina
Editor: Redaksi Akurasi.id