Pemkab PPU akan memulai program Makanan Bergizi Gratis (MBG) pada November-Desember 2025. Juknis, pelatihan sekolah, hingga mekanisme distribusi masih dipersiapkan.
Kaltim.akurasi.id, Penajam Paser Utara – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Penajam Paser Utara (PPU) tengah mematangkan Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang akan dijalankan mulai November hingga Desember 2025. Program ini ditujukan untuk meningkatkan asupan gizi siswa, mendukung tumbuh kembang peserta didik, sekaligus menjadi proyek percontohan sebelum diterapkan penuh pada 2026.
Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) PPU, Muhajir, menjelaskan program ini akan menyasar sekolah-sekolah yang tidak tercakup dalam program nasional. Dengan begitu, pelaksanaan program daerah bisa berjalan paralel dengan MBG nasional tanpa tumpang tindih penerima manfaat.
“Misalnya ada 10 sekolah yang sudah ditangani program nasional, maka Pemkab akan fokus ke sekolah lain di luar cakupan itu. Jadi program pusat dan daerah bisa berjalan bersamaan, tidak saling bertabrakan,” ujar Muhajir, Jumat (12/9/2025).
Untuk sekolah swasta, anggaran MBG akan disalurkan melalui mekanisme Bantuan Operasional Sekolah Daerah (Bosda). Setiap siswa mendapat alokasi biaya Rp10 ribu per hari, yang dikalikan jumlah siswa penerima dan hari efektif sekolah.
“Kalau kita hitung untuk November dan Desember, ada sekitar 28 hari efektif sesuai kalender pendidikan,” jelasnya.
Saat ini, Pemkab masih merumuskan petunjuk teknis (juknis) bersama Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, serta pihak terkait. Sekolah nantinya juga akan diberi pelatihan mengenai standar menu, kandungan gizi, hingga mekanisme distribusi makanan.
“Prinsipnya, makanan harus seragam dan memenuhi standar gizi yang ditetapkan Dinas Kesehatan. Pihak sekolah bisa menunjuk pengelola, seperti komite sekolah, untuk memastikan distribusi berjalan lancar,” imbuhnya.
Selain itu, Pemkab berencana menyediakan wadah makanan seragam agar distribusi lebih rapi dan higienis. Mekanisme untuk sekolah swasta pun akan mengikuti pola hibah Bosda, sama seperti sekolah negeri.
Muhajir menegaskan, program ini masih dalam tahap persiapan. Dalam satu setengah bulan ke depan, juknis akan dirampungkan sekaligus pelatihan untuk pihak sekolah agar pelaksanaan berjalan efektif.
“Tujuannya agar saat mulai dijalankan pada November, sekolah sudah siap dari sisi teknis maupun sumber daya,” jelasnya. (*)
Penulis: Nelly Agustina
Editor: Redaksi Akurasi.id