Kaltim.akurasi.id, Penajam Paser Utara – Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) menjadi salah satu dari tiga daerah di Kalimantan Timur yang masih mengalami defisit air bersih. Untuk mengatasi persoalan tersebut, Pemerintah Provinsi Kaltim menyiapkan program pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Longkali dengan memanfaatkan sumber air baku di Kecamatan Longkali, Kabupaten Paser.
Direktur Utama Perumdam Danum Taka, Abdurrasyid, menjelaskan proyek ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat PPU dan Paser. Pemerintah provinsi akan membangun Water Treatment Plant (WTP) berkapasitas 200 liter per detik, dengan alokasi 150 liter per detik untuk PPU dan 50 liter per detik untuk Paser.
“Skemanya, kami membeli air curah dari pengelola provinsi yang ditangani oleh UPTD, bukan PDAM. Air akan diterima di perbatasan PPU–Paser, tepatnya di Babulu,” terangnya, Rabu (24/9/2025).
Air produksi dari Longkali akan dialirkan menuju reservoir yang dibangun di atas lahan hampir 1 hektare di WTP Babulu. Selain itu, Perumdam menyiapkan dua titik penampungan tambahan atau off-taker, masing-masing di WTP Babulu dan di wilayah Labangka. Rencana ini juga mendukung interkoneksi jaringan hingga Kecamatan Waru, sehingga distribusi air menjangkau lebih banyak wilayah.
Dengan kapasitas 150 liter per detik, PPU diperkirakan bisa melayani hingga 15 ribu sambungan rumah. Angka tersebut setara dengan kebutuhan sekitar 30 ribu jiwa di Babulu, sehingga masih ada surplus pasokan yang bisa dimanfaatkan untuk daerah lain.
Baca Juga
“Proyek ini ditargetkan beroperasi pada 2027, dengan estimasi anggaran Rp300 miliar hingga Rp350 miliar yang sepenuhnya ditanggung pemerintah provinsi,” jelas Abdurrasyid.
Ia menambahkan, pemerintah provinsi akan menangani pembangunan infrastruktur utama seperti intake, WTP, jaringan distribusi utama (JDU), pompa booster, dan pembebasan lahan. Sementara pemerintah kabupaten berperan dalam penyambungan jaringan pipa utama di Babulu.
“Dengan beroperasinya SPAM Regional Longkali, kami berharap persoalan defisit air di PPU bisa teratasi sekaligus memperluas layanan air bersih bagi masyarakat,” ujarnya. (*)
Baca Juga
Penulis: Nelly Agustina
Editor: Redaksi Akurasi.id