Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Dari total 59 Koperasi Merah Putih (KMP) di Samarinda yang sudah memiliki badan hukum, hanya 11 di antaranya yang dinilai siap beroperasi penuh. Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda menargetkan belasan koperasi itu menjadi percontohan penggerak ekonomi di tingkat kelurahan.
Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, dan Perindustrian (Diskumperindag) Samarinda, Jusmaramdhana Alus mengatakan, koperasi yang sudah siap akan dijadikan embrio KMP modern.
“Sebelas KMP kami jadikan percontohan, bulan depan diharapkan sudah berjalan lancar,” kata dia.
Ia menambahkan, empat koperasi lain masih dalam tahap evaluasi tambahan, sementara sisanya perlu pembenahan sistem usaha dan perbaikan manajemen sebelum bisa beroperasi maksimal.
Berbeda dengan koperasi konvensional, keanggotaan KMP dibatasi hanya untuk warga di tingkat kelurahan. Namun, ruang gerak usahanya justru lebih luas karena diarahkan menjadi koperasi produktif dengan unit usaha nyata.
Baca Juga
“KMP ini fokus di kelurahan, jadi lebih dekat dengan pelaku UMKM di wilayahnya,” ujarnya.
KMP juga diarahkan mengembangkan usaha sesuai klasifikasi baku lapangan usaha Indonesia (KBLI). Melalui acuan itu, koperasi dapat memiliki izin usaha yang lebih jelas dan beragam, mulai dari perdagangan sembako, distribusi LPG, hingga sektor kesehatan dan farmasi.
“Tujuan kami, koperasi tidak berhenti di simpan pinjam. Harus ada unit usaha riil yang bisa membuka kerja sama antaranggota dan memperkuat ekonomi kelurahan,” jelasnya.
Baca Juga
Meski demikian, tantangan utama masih terletak pada sektor permodalan. Terbatasnya iuran anggota membuat sejumlah koperasi belum dapat bergerak maksimal.
“Permodalan memang masih belum stabil. Kami sudah berkoordinasi dengan lintas kementerian untuk mencari skema dukungan yang pas,” katanya.
Sebagai langkah penguatan, pemkot juga menugaskan tenaga pendamping khusus untuk membantu tiap koperasi. Setiap pendamping membina hingga sepuluh koperasi agar mampu mengelola sistem digital yang kini mulai diterapkan di seluruh KMP.
“Kami ingin seluruh koperasi bisa mandiri dan adaptif dengan sistem digital, supaya pengelolaan lebih transparan dan efisien,” pungkasnya. (*)
Penulis: Muhammad Zulkifli
Editor: Devi Nila Sari