Wakil Gubernur Kaltim, Seno Aji, menyoroti laporan siswa SMAN 13 Samarinda soal dugaan makanan basi dalam program Makanan Bergizi Gratis. Ia meminta SPPG segera lakukan evaluasi menyeluruh.
Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Wakil Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), Seno Aji, meminta evaluasi terhadap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) menyusul keluhan siswa SMAN 13 Samarinda terkait dugaan makanan tak layak konsumsi dalam program Makanan Bergizi Gratis (MBG).
Seno menegaskan, laporan tersebut harus menjadi perhatian serius pemerintah daerah. Ia meminta SPPG sebagai ujung tombak pelaksanaan program melakukan evaluasi menyeluruh.
“Dari kami terus menekankan kepada semua dapur di Kalimantan Timur agar memperhatikan kebersihan dan masa kedaluwarsa,” ujarnya, Senin (15/9/2025).
Ia menyebut Pemprov Kaltim akan berkoordinasi dengan Badan Gizi Nasional (BGN) serta mengumpulkan seluruh petugas SPPG untuk menindaklanjuti laporan yang masuk sebelum mengambil langkah perbaikan.
“Nanti kami akan kumpulkan teman-teman SPPG untuk mengecek lebih lanjut,” tambahnya.
Menurut Seno, masukan dari siswa maupun guru seharusnya dijadikan bahan evaluasi, bukan diabaikan. Jika benar makanan yang diterima siswa basi, kemungkinan masalah muncul di tahap pengemasan atau distribusi.
“Kalau pun makanan itu basi, belum tentu disengaja. Bisa saja terjadi saat proses pengemasan. Misalnya, makanan panas langsung dimasukkan ke wadah, lalu saat pengiriman menimbulkan masalah,” jelasnya.
Mantan legislator Kaltim itu menambahkan, pemerintah akan memperkuat koordinasi dengan penyedia makanan agar standar sanitasi dan kualitas tetap terjaga. Hal ini penting untuk mencegah kasus serupa terulang di sekolah lain.
“Sekali lagi kami menekankan peran SPPG dan dapur yang menjadi ujung pelaksana program. Mereka harus lebih ketat menjaga kualitas makanan sebelum sampai ke siswa,” jelasnya. (*)
Penulis: Muhammad Zulkifli
Editor: Redaksi Akurasi.id