Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda berencana menata ulang Pasar Segiri. Namun masih menghadapi satu persoalan penting sebelum proyek penataan pasar terbesar di Samarinda itu dimulai, yakni belum tersedianya lokasi relokasi sementara bagi pedagang.
Asisten II Sekretaris Kota Samarinda, Marnabas Patiroy, mengakui bahwa hingga kini Pemkot masih mencari tempat yang cocok untuk menampung ratusan pedagang selama proses pembangunan berlangsung.
“Ini yang kita masih cari tempatnya. Kalau kemarin kan ada Segiri Grosir, tapi sekarang tidak bisa lagi digunakan,” kata Marnabas.
Salah satu opsi yang tengah dipertimbangkan ialah area eks Bandara Temindung, yang kini menjadi aset Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur (Kaltim). Pemkot berharap lokasi tersebut bisa dipinjamkan sementara oleh gubernur.
“Mudah-mudahan nanti bisa dipinjamkan oleh pak gubernur di eks bandara itu. Karena beda dengan Pasar Pagi, pedagang di Segiri ini grosir bahan pokok seperti cabai, bawang sifatnya basah,” jelasnya.
Baca Juga
Rencana penataan Pasar Segiri sendiri telah disiapkan dengan konsep dua lantai, menyesuaikan karakter pedagang yang sebagian besar menjual kebutuhan pokok. Anggaran yang diajukan mencapai Rp257 miliar, namun akan disesuaikan menjadi sekira Rp200 miliar.
Marnabas menambahkan, Pemkot Samarinda telah meminta agar data pedagang dan lokasi lapak diperbarui secara rinci untuk menghindari konflik di kemudian hari.
“Saya minta data existing-nya diatur betul. Dibuat peta baru, supaya nanti kalau ada yang protes, bisa kita tunjukkan posisinya jelas,” ujarnya. (*)
Baca Juga
Penulis: Muhammad Zulkifli
Editor: Suci Surya Dewi