Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Rencana Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) kian serius untuk direalisasikan.
Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Samarinda Suwarso mengatakan memang jumlah volume sampah di Samarinda belum memenuhi sesuai yang ditetapkan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), yakni minimal 1000 ton perhari.
“Untuk di Samarinda sendiri baru 600-800 ton perhari. Jadi butuh tambahan suplai untuk sampah ini,” ungkap Suwarso kepada media ini.
Kendati demikian, Pemkot Samarinda telah menyiapkan skema kerjasama dengan daerah lain guna memenuhi jumlah volume sampah yang dibutuhkan.
“Ada beberapa skenario yang kemarin sempat kami susun untuk memenuhi syarat tersebut. Salah satunya bekerjasama dengan daerah lain, seperti Kutai Kartanegara (Kukar),” ujarnya.
Baca Juga
Selain itu, Pemkot Samarinda juga akan memanfaatkan sampah-sampah sungai. Skenario tersebut, kata Suwarso, saat ini tengah disusun oleh tim. Namun, proses tersebut dinilai cukup panjang sehingga kurang efektif untuk dilakukan.
“Untuk studi kelayakan (FS) juga sudah dipaparkan kepada wali kota. Selanjutnya, tinggal persiapan-persiapan pembahasan dengan investor,” sebutnya.
Saat ini, Pemkot Samarinda sudah menyiapkan lahan untuk pembangunan tenaga listrik berbasis sampah tersebut. Hal itu sesuai dengan kesepakatan bahwa pemerintah harus menyediakan lahan minimal 5 hektare yang berstatus clear and clean, serta menyiapkan anggaran pengumpulan dan pengangkutan sampah dari sumber ke lokasi PLTSa.
Baca Juga
“Lahan sudah siap di TPA Sambutan. Di lokasi tersebut tersedia sumber air yang dibutuhkan untuk mengolah sampah menjadi listrik. Lahannya luas, cukup, dan jauh dari pemukiman sehingga dampaknya kecil,” jelasnya. (*)
Penulis: Muhammad Zulkifli
Editor: Suci Surya Dewi