Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur tengah menyiapkan Kurikulum Nasional Plus untuk diterapkan di seluruh sekolah. Langkah ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan agar lebih adaptif terhadap perkembangan global sekaligus mendorong lahirnya generasi yang berpikir kritis dan inovatif.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim, Armin, mengungkapkan bahwa saat ini pihaknya membagi dua kategori kurikulum. Pertama, Kurikulum Nasional Minimal yang ditetapkan oleh pemerintah pusat. Lalu kedua, Kurikulum Nasional Plus yang dikembangkan oleh daerah.
“Sekarang Kaltim sedang menggodok Kurikulum Nasional Plus. Artinya, kita sudah melampaui standar nasional. Plus-nya itu di antaranya berbasis bilingual dan riset project,” jelas Armin.
Dia menyebut, semua sekolah di Kaltim kini diminta untuk mendesain ulang kurikulum mereka. Standar minimal tetap mengacu pada kurikulum nasional, namun beberapa sekolah unggulan sudah menambahkan unsur penelitian dan pembelajaran dua bahasa.
Untuk itu, Disdikbud Kaltim akan mulai mengklasifikasi sekolah berdasarkan grade A, B, dan C untuk penerapan Kurikulum Nasional Plus tersebut. Sekolah dengan grade A umumnya telah menorehkan prestasi nasional dan memiliki budaya riset yang kuat. Sementara itu, sekolah dengan grade B dan C akan diperkuat dari sisi fasilitas, sarana prasarana, dan kualitas tenaga pendidik.
Baca Juga
“Misalnya, ada sekolah yang sudah mewajibkan siswanya membuat penelitian ringan dan menulis karya ilmiah. Sekolah unggul pasti punya budaya menulis yang kuat, karena itu indikator penting ke depan,” ujar Armin.
Ia menjelaskan, perubahan arah pendidikan di Kaltim kini tidak lagi hanya mengejar nilai akademik. Namun tentunya juga menekankan kemampuan menghasilkan karya.
“Di negara maju seperti Jepang dan Australia, siswa terbiasa menulis di setiap mata pelajaran. Budaya mereka bukan banyak bicara, tapi banyak berpikir dan menulis. Hasilnya, mereka mampu menghasilkan produk pembelajaran yang berkualitas,” tambahnya.
Baca Juga
Sebagai tindak lanjut, Disdikbud Kaltim akan memperbanyak lomba karya ilmiah dan lomba menulis bagi siswa SMA dan SMK untuk menumbuhkan budaya riset dan berpikir kritis sejak dini. (*)
Penulis: Muhammad Zulkifli
Editor: Suci Surya Dewi