Air Sungai Meluap, Warga Babulu Darat Tergenang Hingga 30 Sentimeter

Hujan deras semalaman di Babulu Darat membuat sungai meluap, merendam tiga rumah warga dengan ketinggian air hingga 30 sentimeter. BPBD PPU segera menurunkan tim untuk memantau dan menanggulangi banjir.
Fajri
By
1.6k Views

Kaltim.akurasi.id, Penajam Paser Utara – Hujan deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Babulu sejak Kamis (23/10/2025) malam hingga Jumat (24/10/2025) dini hari menyebabkan banjir di Desa Babulu Darat, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU). Sedikitnya tiga rumah warga di RT 11 dan RT 14 terendam akibat luapan sungai dengan ketinggian air mencapai 30 sentimeter.

Kepala Pelaksana BPBD PPU, Sukadi Kuncoro, menyebut banjir terjadi sekitar pukul 03.00 WITA setelah hujan berintensitas tinggi mengguyur kawasan tersebut hampir sepuluh jam lamanya. Kondisi ini diperparah oleh peringatan dini BMKG yang mencatat potensi hujan lebat disertai angin kencang di wilayah Babulu dan sekitarnya.

“Air meluap dari daerah aliran sungai akibat curah hujan yang cukup tinggi sejak malam hingga pagi. Rumah-rumah di area rendah dan sekitar bantaran sungai menjadi yang paling terdampak,” terang Sukadi, Jumat (24/10/2025).

Berdasarkan hasil pendataan, di RT 11 terdapat dua rumah dengan dua kepala keluarga (10 jiwa) terdampak banjir, sedangkan di RT 14 satu rumah dengan satu kepala keluarga (4 jiwa). Tinggi muka air di dalam rumah sempat mencapai 20 sentimeter, sementara di halaman mencapai sekitar 30 sentimeter.

Meski demikian, kondisi terkini menunjukkan air mulai surut perlahan. Tidak ada laporan korban jiwa maupun luka. Tim BPBD PPU bersama unsur kecamatan, perangkat desa, Babinsa, Bhabinkamtibmas, Satpol PP, dan warga setempat telah turun langsung melakukan pendataan serta pemantauan kondisi sungai.

“Upaya penanganan awal sudah dilakukan. Tim bergerak cepat begitu laporan masuk. Kami juga terus memantau kondisi sungai agar tidak terjadi luapan susulan,” jelas Sukadi.

Sebagai langkah antisipasi jangka panjang, BPBD PPU merekomendasikan pengerukan sedimen sungai, pembersihan sampah dan vegetasi liar di aliran air, serta pelebaran tebing sungai yang mulai menyempit agar kapasitas aliran kembali normal.

Dua unit mobil operasional, dua perahu polyethylene, serta sejumlah peralatan penanggulangan bencana telah dikerahkan ke lokasi untuk memastikan situasi tetap terkendali.

“Perlu perhatian bersama agar persoalan banjir ini tidak terus berulang, terutama dengan menata kembali alur sungai yang sudah mengalami pendangkalan,” tegas Sukadi. (*)

Penulis: Nelly Agustina
Editor: Redaksi Akurasi.id

Share This Article
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Menu Vertikal
Menu Sederhana
#printfriendly .related-sec { display: none !important; } .related-sec { display: none !important; } .elementor-2760 .elementor-element.elementor-element-0f8b039 { --display: none !important; } .elementor-2760 { display: none !important; }