Basri Rase Ingatkan Sekolah Tak Abaikan Prokes Selepas Tinjau PTM di SMPN 4 Bontang

kaltim_akurasi
20 Views
Wali Kota Bontang Basri Rase meninjau pelaksanaan PTM terbatas di SMPN 4 Bontang. (Istimewa)
Basri Rase Ingatkan Sekolah Tak Abaikan Prokes Selepas Tinjau PTM di SMPN 4 Bontang
Wali Kota Bontang Basri Rase meninjau pelaksanaan PTM terbatas di SMPN 4 Bontang. (Istimewa)

Basri Rase Ingatkan Sekolah Tak Abaikan Prokes Selepas Tinjau PTM di SMPN 4 Bontang. Selain itu, Basri Rase juga ingatkan sekolah bahwa pandemi belum berakhir. Atas hal itu, Disdik Bontang akan aktif melaksanakan rapid antigen secara acak mengantisipasi penyebaran Covid-19 selama PTM berlangsung.

Akurasi.id, Bontang – Meski tidak ditemukan kasus penularan Covid-19 selama sepekan pasca pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di Bontang, sekolah diminta untuk tetap waspada dikarenakan pandemi belum berakhir. Selain disiplin menerapkan protokol kesehatan, sekolah juga diminta untuk mengevaluasi pembelajaran tatap muka terbatas secara berkala.

“Ancaman Covid-19 sampai saat ini belum berakhir, saya minta semua murid sekolah tetap berhati-hati dan tetap disiplin melaksanakan protokol kesehatan agar PTM terbatas ini dapat berjalan dengan baik dan tidak menimbulkan kluster baru,” ujar Wali Kota Bontang Basri Rase, saat melakukan kunjungan ke SMPN 4 Bontang, Senin (20/9/2021).

Kata Basri, pihak sekolah harus memastikan setiap sekolah sudah memenuhi Standart Operasional Prosedur (SOP) protokol kesehatan Covid-19. Meskipun PTM belum maksimal, namun diyakini pelaksanaannya bisa membawa dampak positif dalam perkembangan dunia pendidikan kedapannya. “Pendidikan itu penting tapi kesehatan tetap lebih utama,” katanya.

Sementara itu, Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bontang, Saparuddin mengatakan, untuk mengantisipasi penularan Covid-19 di lingkungan sekolah. Pihaknya akan menggelar tes antigen secara acak pada guru dan siswa.

“Hal itu bertujuan sebagai bentuk evaluasi pelaksanaan PTM terbatas. Jadi kita bisa lihat apakah ada perkembangan kasus Covid-19 atau tidak. Namun, jika ditemukan hasil yang reaktif maka sekolah tersebut akan kami stop,” tegas Saparudin.

Kata dia, setelah swab antigen digelar dan tidak ada kasus terkonfirmasi Covid-19, maka PTM akan dilanjutkan. Selain itu, percepatan vaksinasi kepada pelajar juga akan dilanjutkan.

[irp]

“Setiap sekolah memiliki tim pengawas yang berwenang untuk memantau kondisi selama PTM berlangsung. Evaluasinya terkait pembiasaan dalam menerapkan protokol kesehatan saja, karena terkadang kita masih menemukan ada siswa yang abai, mungkin karena lupa,” jelasnya.

Sementara, Kepala SMP 4 Bontang, Dorta Situmeang juga menjelaskan, dalam menegakkan protokol kesehatan, pihaknya mengatur skenario pembelajaran dibagi menjadi dua waktu yakni pukul 07.30-10.30 Wita dan pukul 09.00-12.00 Wita. Setiap proses belajar mengajar hanya diberikan waktu selama 3 Jam.

“Total siswa ada 541. Setiap kelas masuknya hanya dua kali saja dalam seminggu. Setiap kelas dibagi 2, jadi setiap pertemuan kelas ada sekitar 17 orang siswa saja,” ujarnya.

[irp]

Sebagai informasi, saat ini ada 15 sekolah yang sudah mendapat surat izin untuk PTM, terdiri dari 5 SMP yakni, SMPN 4, SMP Bahrul Ulum, SMPN 7, SMPN 9, dan SMP Darul Hikmah Boarding School (DHBS).

Kemudian ada 10 SD diantaranya, SDN 001 Bontang Utara, SDN 008 Bontang Utara, SDN 006 Bontang Utara, SDN 015 Bontang Selatan, SD IT As Syamil, SD IT Cahaya Fikri, SD Kreatif Muhammadiyah II, SD Nurul Fatah dan SDN 011 Bontang Utara. (*)

Penulis: Fajri Sunaryo
Editor: Redaksi Akurasi.id

Share This Article
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *