DPRD Kaltim Berbeda Suara Soal Kelanjutan IKN, Mana yang Benar?

Fajri
By
65 Views

Desas-desus soal pemblokiran anggaran IKN Nusantara mencuat, memicu kekhawatiran proyek ini bakal mangkrak. Politisi Gerindra Baharuddin Muin membantah, sementara Ketua DPRD Kaltim menyebut pembangunan dihentikan sementara. Otorita IKN justru mengklaim anggaran ditambah.

Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Desas desus terkait pemblokiran anggaran pembangunan IKN Nusantara terus beredar di masyarakat. Sehingga muncul kekhawatiran jika proyek yang diklaim sudah terbangun 87,9 persen ini mangkrak begitu saja.

Isu ini ditepis oleh Anggota DPRD Kaltim Baharuddin Muin. “Hanya faktor waktu saja. IKN itu tidak mangkrak, hanya mungkin anggarannya dipotong,” tuturnya saat diwawancarai oleh awak media di Gedung B Kantor DPRD Kaltim, Jalan Teuku Umar, Samarinda, pada Senin (10/2/2025).

Politisi Gerindra ini mengatakan jika saat ini masih terdapat sejumlah anggaran pada megaproyek tersebut. Meski begitu, ia mengakui jika pembangunan ini tidak akan sama waktunya seperti tahun sebelumnya.

Sebagai masyarakat Penajam Paser Utara (PPU) ia pun berharap agar proyek ini dapat dirampungkan sesuai dengan tujuan awal.

“Saya kira pembangunannya tetap berlanjut karena ini kewenangan pusat atau otorita. Harapan kami itu saja. Tidak mangkrak, bertahap secara pelan, karena anggaran pasti akan dilanjutkan,” sambungnya.

Di sisi lain, Ketua DPRD Kaltim Hasanuddin Mas’ud menyebut jika pembangunan tersebut dihentikan sementara. Meski begitu ia mengaku belum mengetahui bagaimana kelanjutan pembangunan proyek yang digagas oleh Mantan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) ini.

“Apapun itu kita lihat aja karena itu keputusan dari pusat. Harapannya IKN bisa tetap jalan karena itu ikon buat kaltim,” pungkasnya.

Sementara itu, Juru Bicara Otorita IKN Troy Pantouwdip menegaskan pembangunan IKN tetap berjalan. Ia menyebut Presiden Prabowo Subianto bahkan akan menambah anggaran untuk IKN tahun ini.

“Kami diminta untuk berkirim surat kepada Menteri Keuangan untuk menyesuaikan anggaran sesuai yang disetujui oleh Bapak Presiden, yaitu Rp6,3 triliun ditambah Rp8,1 triliun,” tuturnya dikutip dari CNN. (*)

Penulis: Yasinta Erikania Daniartie
Editor: Redaksi Akurasi.id

Share This Article
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Menu Vertikal
Menu Sederhana