PKS Kaltim tegaskan tetap kritis meski berkoalisi dengan pemerintah, menolak arogansi politik, serta beri ruang bagi milenial dan Gen Z.
Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Meski menjadi bagian dari koalisi pemerintah provinsi, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kalimantan Timur menegaskan tetap akan menjalankan fungsi kontrol. Sikap kritis dinilai penting agar setiap kebijakan benar-benar berpihak kepada rakyat.
Hal itu disampaikan Ketua DPW PKS Kaltim, Ardiansyah Sulaiman, saat membuka Musyawarah Wilayah (Muswil) VI PKS Kaltim, Minggu (24/8/2025).
“Koalisi harus membawa manfaat, bukan menutup ruang kritik. Kalau ada kebijakan yang belum tepat, PKS akan memberi evaluasi dan solusi. Inilah bentuk politik melayani yang konstruktif,” ujarnya.
Menurut Ardiansyah, keseimbangan antara mendukung pemerintah dan tetap kritis adalah cara terbaik untuk memastikan rakyat tidak dirugikan. Ia menekankan, politik sejatinya adalah sarana pengabdian, bukan mencari keuntungan pribadi.
“Politik bukan alat untuk dilayani, tetapi untuk melayani. Kalau ada politisi arogan terhadap rakyat, cepat atau lambat mereka akan ditinggalkan. PKS harus kokoh menjaga prinsip ini,” tegasnya.
Ardiansyah juga menyinggung meningkatnya skeptisisme publik terhadap dunia politik akibat perilaku sebagian politisi yang mementingkan diri sendiri. Karena itu, PKS menurutnya harus hadir dengan wajah sederhana, merakyat, serta mengutamakan kepentingan rakyat.
Muswil kali ini, lanjut Ardiansyah, menjadi momentum memperkuat konsolidasi internal partai. Konsolidasi, kata dia, bukan hanya memperkuat struktur organisasi, tetapi juga mempertegas komitmen kader untuk konsisten melayani masyarakat.
“Kalau kader kita kuat dan konsisten dengan prinsip pengabdian, PKS akan semakin dipercaya. Konsolidasi adalah keniscayaan agar perjuangan kita tetap berada di jalur yang benar,” ucapnya.
Ia juga menegaskan, PKS memberi ruang besar bagi milenial dan Gen Z. Generasi muda dinilai lebih kritis dan selektif, sehingga partai harus tampil dengan kerja nyata, transparansi, dan integritas.
“Anak muda tidak mau dilayani dengan retorika. Mereka ingin bukti nyata. Itu yang harus ditunjukkan PKS,” tandas Ardiansyah.
Sementara itu, Wakil Gubernur Kaltim, Seno Aji, berharap PKS dapat terus tumbuh dan berperan aktif dalam pembangunan daerah, terutama melalui pendidikan politik bagi generasi muda.
“Sebagai pemerintah sekaligus pengusung Rudy Mas’ud – Seno Aji yang lalu, tentu saja kami berharap PKS bisa tumbuh lebih baik,” ujarnya.
Menurut Seno, langkah PKS memberi ruang luas bagi generasi muda patut diapresiasi. Ia menilai regenerasi yang dijalankan partai tersebut cukup progresif dan menjadi contoh baik di tengah dominasi milenial dan Gen Z dalam komposisi penduduk Indonesia.
“Sekjen PKS yang sekarang usianya baru 39 tahun. Ini luar biasa, PKS menunjukkan regenerasi yang cerdas,” jelasnya. (*)
Penulis: Muhammad Zulkifli
Editor: Redaksi Akurasi.id