Dari Tinjauan PTM SMP 1 Samarinda, Rusmadi-Hetifah Sepakat Pentingnya Evaluasi Berkala

kaltim_akurasi
23 Views
Wakil Wali Kota Samarinda Rusmadi beserta angggota DPR RI Hetifah melakukan kunjungan ke SMP 1 meninjau pelaksanaan PTM. (Devi Nila Sari/Akurasi.id)
Dari Tinjauan PTM SMP 1 Samarinda, Rusmadi-Hetifah Sepakat Pentingnya Evaluasi Berkala
Wakil Wali Kota Samarinda Rusmadi beserta angggota DPR RI Hetifah melakukan kunjungan ke SMP 1 meninjau pelaksanaan PTM. (Devi Nila Sari/Akurasi.id)

Dari Tinjauan PTM SMP 1 Samarinda, Rusmadi-Hetifah Sepakat Pentingnya Evaluasi Berkala. Seperti dari tinjauan PTM SMP 1 Samarinda, Wakil Wali Kota Samarinda mengingatkan agar semua sekolah yang mendapatkan izin PTM tidak abai dengan prokes yang sudah jadi ketentuan.

Kaltim.Akurasi.id, Samarinda – Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda terus mendorong percepatan Pertemuan Tatap Muka (PTM) melalui program vaksinasi guru dan siswa. Percepatan ini dilakukan seiring dengan meluasnya dampak learning loss di kalangan pelajar.

Menjawab tantangan tersebut, Wakil Wali Kota Samarinda Rusmadi mengatakan, Kota Tepian telah mulai menjalankan Sekolah Tangguh Covid-19 (STC) tahap dua, dengan perizinan yang diberikan kepada 54 sekolah dari total 85 sekolah STC 2.

“Hari ini STC tahap kedua, 40 sekolah ditambah STC pertama 14 sekolah. Jadi total 54 sekolah yang direkomendasikan menjalankan PTM. Pelaksanaan PTM ini dilakukan bertahap,” kata dia usai melalukan tinjauan PTM di SMP 1, Jalan Drs H Anang Hasyim, Senin (20/9/2021).

Ia menuturkan, PTM dilakukan secara bertahap lantaran perlu kehati-hatian dalam pelaksaannya di sekolah-sekolah. Mengingat, meski kasus telah melandai, namun hingga kini keadaan masih dalam masa pandemi. Sehingga kesehatan masyarakat masih terancam Covid-19.

Kendati demikian, menurutnya, hal ini tetap harus dilakukan sebagai jawaban atas apa yang menjadi kewajiban penting dalam kegiatan pendidikan, yakni pertemuan tatap muka. Di sisi lain, hal ini juga dilakukan sebagai jawaban sekaligus antisipasi terhadap learning loss yang kini banyak terjadi kepada pelajar-pelajar yang melakukan sekolah secara daring.

“Artinya kami akan terus melihat keadaan dan melakukan evaluasi, tahap pertama 14 sekolah aman tidak terjadi sesuatu. Kami sebenarnya optimis. Karena PTM sebuah semangat yang penting untuk kami mulai karena ada learning loss. Jadi ini sangat penting bagi kami sebagai pendidik,” jelasnya.

[irp]

Sedangkan pelaksanaan PTM terhadap sekolah-sekolah lainnya, Rusmadi menegaskan, akan dilaksanakan secepatnya. Dikatakannya, hal tersebut kemungkinan terjadi dalam beberapa minggu ke depan.

“Karena semua sekolah sudah teriak untuk melaksanakan. Tapi kami kan memperhitungkan secara komprehensif dengan keadaan yang ada. Sampai hari ini semua kecamatan kan sudah kuning, 1 yang orange. Tingkat konfirmasi positif sudah di bawah 20. Tapi kita kan tetap harus hati-hati,” terangnya.

Untuk itu, ia pun mengapresiasi kinerja sekolah beserta guru dan murid yang melaksanakan PTM terbatas dengan pemenuhan prokes yang ketat di dalam dan luar ruangan. “Saya kira, di tahap pertama keren lah, semua bagus,” ucapnya.

Sementara itu, anggota DPR RI Hetifah Sjaifudian mengatakan, dirinya sangat mengapresiasi sekolah-sekolah yang telah menyiapkan diri melakukan pembelajaran tatap muka terbatas. Namun demikian, ia memberikan sedikit catatan mengenai hal-hal kecil yang harus diperhatikan oleh pihak sekolah.

[irp]

Diantaranya, terkait sanitasi seperti penyediaan tempat cuci tangan dengan air mengalir hingga cara guru mengajar di kelas. Menurutnya, hal tersebut patut menjadi perhatian lantaran ada pembelajaran yang harus diulangi kembali, meskipun telah diajarkan selama sekolah daring berlangsung.

“Tapi saya sangat mengapresasi semangat dan antusiasme sekolah maupun anak-anak. Semua oke dan tetap optimis,” ujarnya.

Sedangkan terkait learning loss, diakuinya, merupakan hal yang tidak dapat dihindari selama sekolah daring yang dilakukan selama ini. Namun, ia tetap memberikan motivasi bahwa hal itu dapat dilalui seiring dengan dilaksanakannya PTM secara bertahap.

[irp]

“Seperti ini tadi, sudah belajar 1 tahun tapi yang kelas 7 harus diulang lagi pelajarannya. Tapi nanti pasti bisa mengejar, yang penting sekarang anak-anak sehat dan aman serta semangat belajar. Dengan berbagai cara nanti bisa diatasi, akan kita lakukan evaluasi,” pungkasnya. (*)

Penulis: Devi Nila Sari
Editor: Redaksi Akurasi.id

Share This Article
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *