Kaltim.akurasi.id, Samarinda – DPRD Kota Samarinda menyesalkan tindakan pihak kontraktor proyek Terowongan Samarinda yang melakukan uji coba tanpa pemberitahuan kepada warga sekitar. Aktivitas uji beban tersebut sempat memicu kepanikan masyarakat lantaran getarannya terasa hingga menyebabkan sejumlah rumah warga mengalami retak.
Ketua Komisi III DPRD Samarinda, Deni Hakim Anwar, menegaskan bahwa kontraktor seharusnya berkoordinasi lebih dulu sebelum melakukan uji pondasi dengan beban besar.
Menurutnya, pemberitahuan kepada warga menjadi hal penting mengingat lokasi proyek yang berdekatan langsung dengan kawasan padat penduduk.
“Uji pondasi dengan beban 60 ton jelas menimbulkan getaran kuat. Kalau disampaikan sebelumnya, warga tidak akan panik seperti yang terjadi semalam,” ujar Deni.
Uji coba beban ini memang menjadi bagian penting dalam tahap akhir pembangunan terowongan untuk memastikan kekuatan struktur sesuai standar teknis. Namun, pelaksanaan kegiatan itu semestinya memperhatikan aspek keselamatan dan ketenangan masyarakat sekitar.
Baca Juga
Proyek Terowongan Samarinda sendiri saat ini tengah menyelesaikan pekerjaan pada bagian inlet dan outlet sepanjang 72 meter. Pekerjaan ini merupakan tahapan penting sebelum proyek strategis tersebut dapat difungsikan secara penuh sebagai jalur penghubung arus kendaraan di pusat kota.
Untuk itu, Politisi Gerindra itu meminta Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Samarinda melakukan pengawasan lebih ketat terhadap setiap aktivitas kontraktor. Ia menegaskan, setiap langkah dalam proyek bernilai besar itu tidak boleh menimbulkan keresahan atau dampak negatif bagi warga.
“Kontraktor harus lebih hati-hati. Ini proyek milik Pemkot, jadi harus ada perhatian dan tanggung jawab penuh. Jangan sampai keselamatan warga dikorbankan,” imbuhnya. (*)
Baca Juga
Penulis: Muhammad Zulkifli
Editor: Suci Surya Dewi
