Tiga Hari Pencarian, Remaja Tenggelam di Sungai Karang Mumus Ditemukan Tak Bernyawa

Proses pencarian sempat mengalami kendala akibat arus Sungai Karang Mumus yang deras dan kondisi air yang keruh.
Suci Surya
927 Views

Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Setelah tiga hari pencarian intensif, Tim SAR Gabungan akhirnya menemukan korban tenggelam di Sungai Karang Mumus, Kecamatan Sungai Pinang, Samarinda, pada Sabtu (25/10/2025).

Korban atas nama Muhammad Fajar (18) ditemukan dalam kondisi meninggal dunia sekira pukul 10.20 WITA, berjarak sekitar 0,62 kilometer dari titik awal kejadian. Korban ditemukan pada koordinat 0°28’11″S – 117°09’46″E, atau sekitar 0,62 kilometer dari lokasi awal kejadian. Jenazah kemudian dievakuasi ke RSUD AW Sjahranie Samarinda untuk penanganan lebih lanjut.

Koordinator Pos SAR Samarinda Mardi Sianturi menjelaskan, sejak pagi tim telah memulai operasi pencarian hari ketiga dengan menyisir aliran sungai sejauh tiga kilometer ke arah hilir.

“Korban ditemukan tidak jauh dari lokasi awal sesuai dengan rencana operasi yang disusun sejak awal,” ujarnya.

Mardi menuturkan, sejak laporan diterima, Tim SAR Gabungan terus melakukan pencarian tanpa henti dengan dukungan berbagai unsur. Proses pencarian sempat mengalami kendala akibat arus sungai yang deras dan kondisi air yang keruh, namun kerja sama di lapangan berjalan baik hingga korban ditemukan.

Operasi SAR ini melibatkan Tim Rescue Pos SAR Samarinda, Satpolairud Polresta Samarinda, Koramil Kota Samarinda, Polsek KP3 Pelabuhan, BPBD Samarinda, Disdamkar Samarinda, serta relawan dan keluarga korban. Semua unsur bekerja secara terpadu untuk mempercepat proses pencarian di lapangan.

Dalam operasi tersebut, tim menggunakan sejumlah peralatan pendukung seperti rubber boat Basarnas dan BPBD, peralatan selam, alat komunikasi, serta peralatan medis. Koordinasi di lapangan dilakukan secara berlapis untuk memastikan seluruh sektor pencarian dapat dijangkau dengan aman.

Dengan ditemukannya korban, operasi SAR resmi ditutup. Seluruh personel yang terlibat kembali ke satuan masing-masing. Basarnas menegaskan tetap siaga menghadapi potensi kejadian serupa, terutama di kawasan sungai yang menjadi jalur aktivitas warga Samarinda.

“Setelah operasi ini selesai, kami kembali pada kesiapsiagaan rutin menghadapi kondisi darurat di wilayah Kalimantan Timur,” tutupnya. (*)

Penulis: Muhammad Zulkifli
Editor: Suci Surya Dewi

Share This Article
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Menu Vertikal
Menu Sederhana
#printfriendly .related-sec { display: none !important; } .related-sec { display: none !important; } .elementor-2760 .elementor-element.elementor-element-0f8b039 { --display: none !important; } .elementor-2760 { display: none !important; }