Program sekolah penggerak ini menjadi tonggak penting dalam pembaharuan pendidikan. Dengan kehadiran sekitar 165 sekolah penggerak, mulai dari tingkat SD, SMP, hingga SMA, dampaknya terhadap dunia pendidikan di Kaltim mulai terlihat.
Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Selama tiga tahun terakhir, Program Sekolah Penggerak di Kalimantan Timur telah menjadi sorotan sebagai model pendidikan yang menginspirasi banyak satuan pendidikan di daerah Kaltim. Dengan kehadiran sekitar 165 sekolah penggerak, mulai dari tingkat SD, SMP, hingga SMA, dampaknya terhadap dunia pendidikan di Kaltim mulai terlihat.
Program ini semakin menonjol karena pelaksanaan Kurikulum Merdeka yang diwajibkan bagi setiap sekolah. Sebagai perintis transformasi pendidikan yang lebih maju, sekolah penggerak ini menjadi tonggak penting dalam pembaharuan pendidikan.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim, Muhammad Kurniawan mengatakan, progres yang telah dicapai oleh sekolah-sekolah penggerak di Kaltim mulai terlihat.
“Program ini luar biasa, ini telah menjadi model bagi sekolah-sekolah di Kalimantan Timur,” ungkap Kurniawan, belum lama ini.
Setiap satuan pendidikan di Kaltim mulai mengadopsi dan menerapkan program yang dipraktikkan oleh sekolah penggerak. Hingga saat ini, ada lima sekolah penggerak di tingkat SMA. Dalam waktu mendatang, Disdikbud akan mengusulkan beberapa sekolah di daerah pedalaman untuk dijadikan sekolah penggerak.
“Ada beberapa sekolah yang kami usulkan ke kementerian, dan nantinya keputusan ada di tangan mereka,” tambahnya.
Pengembangan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di daerah pedalaman menjadi prioritas utama. Oleh karena itu, pentingnya keberadaan sekolah penggerak menjadi sangat diperlukan. Salah satu contoh nyata terletak di SMA 1 Kota Bangun, sebuah sekolah di daerah pedalaman yang telah menjadi pionir bagi sekolah-sekolah di sekitarnya.
Transformasi yang telah berhasil dilakukan di sekolah, ini menjadi bukti nyata akan keberhasilan program Sekolah Penggerak di Kaltim,” pungkasnya. (adv/disdikbudkaltim/zul).
Penulis: Muhammad Zulkifli
Editor: Redaksi Akurasi.id