Setelah sempat tertunda karena persoalan regulasi, program Gratispol Kaltim akhirnya mulai berjalan. Bantuan pendidikan gratis jenjang D3 hingga S3 kini menyasar puluhan ribu mahasiswa baru tahun ajaran 2025/2026.
Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Program bantuan pendidikan gratis dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) akhirnya mulai direalisasikan, setelah sebelumnya terkendala persoalan regulasi.
Program yang merupakan bagian dari janji kampanye Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud dan Wakil Gubernur Seno Aji ini sempat menuai kritik karena belum terlihat manfaatnya dalam 100 hari masa kerja mereka. Tujuh poin utama dalam Program Gratispol dinilai belum berjalan maksimal.
Tertundanya realisasi program ternyata dipicu belum rampungnya payung hukum di tingkat pusat. Namun sejak awal pekan ini, program tersebut resmi dijalankan setelah dasar hukum berbentuk Peraturan Gubernur (Pergub) telah terbit.
“Semua sudah berjalan. Ketujuh pergub untuk masing-masing program sudah ditandatangani Gubernur,” ujar Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Pemprov Kaltim, Dasmiah, saat diwawancarai awak media di Ruang Wiek, Kantor Diskominfo Kaltim, Jalan Basuki Rahmat, Samarinda, Rabu (18/6/2025).
Dasmiah menjelaskan, untuk tahun 2025 ini, bantuan pendidikan diberikan kepada 30.943 mahasiswa baru semester ganjil tahun ajaran 2025/2026, mulai dari jenjang Diploma, S1, S2, hingga S3.
Pada semester genap 2025/2026, bantuan akan diperluas untuk menjangkau 85 ribu mahasiswa, baik di perguruan tinggi negeri (PTN) maupun swasta (PTS), yang memenuhi kriteria program.
Ia menambahkan, jumlah penerima bantuan pendidikan ini diperkirakan terus meningkat sekitar tiga persen setiap tahun. Bahkan, angka itu berpotensi lebih besar seiring meningkatnya minat masyarakat.
“Bagi anak-anak kita, ayo manfaatkan program ini sebaik mungkin. Melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi adalah jalan untuk meningkatkan kualitas hidup,” tutupnya. (Adv/diskominfokaltim/yed)
Penulis: Yasinta Erikania Daniartie
Editor: Redaksi Akurasi.id