Akhmed Reza Fahlevi mendorong agar pimpinan DPRD Kaltim membentuk pansus yang akan melakukan evaluasi program CSR perusahaan. Menurut Akhmed Reza Fahlevi, langkah ini penting, mengingat banyak keluhan masyarakat terkait tidak jelasnya dana CSR perusahaan.
Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Persoalan dana CSR perusahaan yang mengalir ke Pulau Jawa membuat DPRD Kaltim menaruh perhatian serius. Bahkan banyak perusahaan pertambangan yang beroperasi di Kaltim, tidak diketahui sudah menjalankan kewajiban CSR mereka atau tidak.
Menyadari banyaknya dugaan masalah dalam program CSR setiap perusahaan di Kaltim, terutama yang bergerak di sektor pertambangan dan mineral. Membuat DPRD Kaltim mengambil ancang-ancang untuk membentuk panitia khusus (Pansus) terkait masalah itu.
Keinginan itu salah satunya datang dari Ketua Komisi IV DPRD Kaltim, Akhmed Reza Fahlevi. Politikus muda Partai Gerindra ini mengatakan, pihaknya akan mengadakan pansus untuk menindaklanjuti permasalahan CSR. Termasuk revisi Peraturan Daerah (Perda) Nomor 9 tahun 2013 tentang Tanggung Jawab Sosial Perusahaan.
“Perda itu perlu pembaharuan, karena sesuai dengan peraturan pusat. UU yang ada di pusat berubah. Jadi kami minta turunannya juga di rubah dan di revisi ulang untuk Perda CSR tersebut,” terangnya.
More Read
Tidak hanya itu, dari hasil rapat yang dilakukan. Di ketahui bahwa forum CSR bukan hanya satu, melainkan ada beberapa forum CSR dari Kemensos dan lainnya. “Komisi IV akan mengundang forum CSR yang ada di Kaltim sesuai dengan turunan dari pemerintah pusat,” tandasnya.
Di tempat yang sama, Pjs Forum CSR Kesos Kaltim Wahyudin mengatakan, bahwa persoalan CSR mengacu kepada Pergub Nomor 3 tahun 2013. Dengan Peraturan Kemensos Nomor 9 tahun 2020.
“Kalau Perda 2013 memang kami mau evaluasi, karena apakah sesuai keadaan sekarang. Kami mengacu Permensos Nomor 9 tahun 2020. Ada delapan aspek yang perlu di berikan manfaat CSR. Di antaranya pendidikan, kesehatan, infrastruktur, seni dan budaya dan sebagainya,” pungkasnya. (*/adv/dprdkaltim)
More Read
Penulis: Pewarta
Editor: Redaksi Akurasi.id
