Angka Kasus Malaria di Kabupaten PPU Tahun 2023 Meningkat

Suci Surya
3 Views
Entomolog Kesehatan Dinkes PPU, Harjito Pocco Waluyo. (Muhammad Zulkifli/Akurasi.id)

Tingginya kasus malaria pada tahun 2023 lalu di Kabupaten PPU, Dinkes PPU pun terus berupaya untuk melakukan langkah pencegahan agar tidak mengalami kenaikan. Salah satunya mengaktifkan kembali pos malaria hutan di KM 30, Kelurahan Sotek.

Kaltim.akurasi.id, Penajam – Angka penyakit malaria di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) tahun 2023 mengalami kenaikan dibanding tahun 2022. Dimana, 1228 orang pada tahun 2022 meningkat tahun 2023 menjadi 1317 orang.

Meski mengalami peningkatan kasus pada tahun 2023 lalu, Dinkes PPU terus berupaya untuk melakukan langkah pencegahan kenaikan angka kasus malaria di wilayah tersebut.

Entomolog Kesehatan Dinas Kesehatan (Dinkes) Penajam Paser Utara (PPU), Harjito Pocco Waluyo mengatakan, meningkatnya kasus malaria di tahun 2023 lalu karena pihaknya kecolongan dalam melakukan pencegahan di wilayah yang dianggap indigenus.

“Salah satu faktor peningkatan kasus malaria pada tahun 2023 karena kader-kader kesehatan baru mulai aktif melakukan jemput bola di wilayah KM 30, RT 16, Kelurahan Sotek, PPU. Bahkan sebenarnya 80 persen bukan berasal dari PPU,” jelasnya kepada wartawan Akurasi.id, belum lama ini.

Untuk itu, Dinkes PPU mengambil langkah untuk mengaktifkan kembali pos malaria hutan di KM 30, Kelurahan Sotek. Melalui pos tersebut, mereka melakukan pemeriksaan dan pengobatan langsung terhadap kasus malaria yang terdeteksi.

“Kasus malaria ringan langsung diberikan pengobatan guna memastikan penanganan yang tepat dan cepat,” ujarnya.

Menurut pria yang biasa disapa Harjito, upaya ini merupakan bagian dari strategi pencegahan yang terintegrasi dan berkelanjutan dalam menangani kasus malaria di Kabupaten PPU. Selain itu, langkah-langkah tersebut juga merupakan bentuk komitmen Dinkes PPU untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Yakni melalui pemantauan dan penanganan penyakit menular, terutama yang disebabkan oleh vektor seperti nyamuk malaria.

“Sebenarnya ada 10 orang kader yang telah terlatih, namun hanya 8 orang yang aktif terlibat dalam kegiatan pencegahan dan penanganan malaria di wilayah tersebut,” tutupnya. (adv/diskominfoppu/zul/uci)

 

Penulis: Muhammad Zulkifli
Editor: Suci Surya Dewi

Share This Article
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *