Angka Stunting di Samarinda Masih Tinggi, Dewan Dorong Stakeholder Tingkatkan Sosialisasi

kaltim_akurasi
6 Views
Sri Puji Astuti Ketua Komisi IV DPRD Samarinda. (istimewa)

Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Kasus angka stunting di Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim) di nilai masih tinggi oleh para legislatif Kota Tepian, oleh sebab itu para dewan pun meminta agar seluruh stakeholder terkait bisa terus melakukan peningkatan sosialisasi di masyarakat.

Menilik data stunting di Samarinda, tercatat masih ada 84,6% orang tua yang belum sadar dan membawa balitanya untuk di periksa ke posyandu terdekat.

Padahal persoalan stunting tak bisa di anggap remeh karena dapat mengakibatkan gagal tumbuh pada balita akibat kekurangan gizi kronis.

“Iya masih banyak balita yang tidak melakukan pengukuran berat dan tinggi badan di posyandu,” ucap Ketua Komisi IV DPRD Samarinda, Sri Puji Astuti, Senin (10/10/2022).

Oleh sebab itu, Sri pun terus mendorong agar Dinas Kesehatan Samarinda bisa terus memaksimalkan sosialisasi kepada masyarakat. Minimal untuk menyadarkan orang tua akan pentingnya pencegahan kasus stunting bagi tumbuh kembang anak.

Sosialisasi Secara Menyeluruh

Menurut Sri, sosialisasi secara menyeluruh mulai dari tingkat RT hingga kecamatan perlu di lakukan, guna mendorong masyarakat rutin melakukan pemeriksaan balitanya di posyandu. Agar cakupan data tumbuh kembang anak bisa di ketahui secara pasti dan akurat.

“Menurunkan angka stunting di Samarinda perlu kerja sama dari RT, lurah dan camat. Mereka harus mendorong dan melakukan sosialisasi ke masyarakat tentang pentingnya pemeriksaan di posyandu,” ungkapnya.

“Harapan kita angka stunting itu rendah sesuai dengan arahan Presiden, kita bisa di angka 14 persen walaupun WHO bilang angka stunting di bawah 20 persen tapi kita inginnya di bawah 14 persen atau 12 persen,” sambungnya.

Tak hanya dengan Pemkot Samarinda, Sri menyebutkan perlu ada dukungan atau kerja sama dari stakeholder yang ada agar penurunan angka stunting dapat di lakukan.

“Harus di tangani oleh seluruh stakeholder di kota Samarinda. Baik pemerintah, swasta, Dunia usaha dan masyarakat semuanya ikut berkontribusi,” pungkasnya. (adv/dprdsamarinda/upk)

Penulis: Upik
Editor: Muhammad Raka

Share This Article
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *