Fraksi Gelora Amanat Perjuangan dorong kajian kelayakan pembiayaan daerah di Kutai Timur. Guna mengantisipasi penyalahgunaan dana.
Kaltim.akurasi.id, Sangatta – Anggota DPRD Kutai Timur yang juga merupakan perwakilan Fraksi Gelora Amanat Perjuangan Mulyana menyampaikan sejumlah rekomendasi pada rapat paripurna ke-20 masa persidangan ke-I tahun 2024/2025, Jumat (22/11/2024).
Salah satu persoalan yang menjadi sorotan yakni mengenai pembiayaan Rp15 miliar untuk penyertaan modal kepada badan usaha milik daerah (BUMD). Menurutnya, langkah pembiayaan ini harus dilengkapi dengan kajian kelayakan investasi yang transparan.
“Kita ketahui bahwa tidak ada penerimaan pembiayaan, namun terdapat pengeluaran pembiayaan sebesar Rp15 miliar untuk penyertaan modal kepada BUMD. Ini perlu kajian kelayakan investasi,” tegasnya.
Dikatakannya, hal ini penting karena pihaknya ingin memastikan bahwa setiap pengeluaran dana publik berdasarkan pada analisis yang mendalam. Termasuk proyeksi keuntungan dan dampak ekonomi bagi masyarakat.
“Analisis yang mendalam dan transparan sangat penting dalam pengelolaan dana. untuk memastikan bahwa investasi yang dilakukan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat,” katanya.
Tak hanya memberikan manfaat nyata, hal ini juga penting untuk membangun kepercayaan masyarakat. Karena anggaran yang dikeluarkan harusnya fokus pada pembangunan daerah dan perekonomian masyarakat.
Wakil ketua Komisi D itu juga mengingatkan, bahwa pengawasan yang ketat diperlukan untuk mencegah potensi penyalahgunaan dana. Mengingat rentannya penyalahgunaan dana terhadap anggaran pemerintah.
“Kami akan terus mendorong agar ada sistem pengawasan yang efektif dalam setiap tahap penggunaan dana ini,” ungkapnya.
Mulyana berharap pandangan ini dapat menjadi masukan yang konstruktif bagi semua pihak terkait.
“Semoga pandangan ini bisa menjadi masukan yang konstruktif bagi semua pihak guna terselenggaranya sistem pemerintahan yang baik,” pungkasnya. (adv/dprdkutim)
Penulis: Pewarta
Editor: Devi Nila Sari