Asesmen Nasional Hadir Bukan Pengganti UN, Diterapkan Agustus 2023

Suci Surya
118 Views

Asesmen Nasional hadir disebut bukan sebagai pengganti UN. Rencananya program tersebut akan diterapkan Agustus 2023 mendatang.

Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Asesmen Nasional merupakan program evaluasi yang diselenggarakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud). Bertujuan meningkatkan mutu pendidikan dengan memotret input, proses dan output pembelajaran di seluruh satuan pendidikan.

Sub Koordinator Kurikulum dan Penilaian Disdikbud Kaltim Atik Sulistyowati sebut Asesmen Nasional (AN) dilaksanakan bukan sebagai agenda pengganti Ujian Nasional (UN). Melainkan hadir sebagai parameter untuk mengukur kemampuan secara kompleks.

“AN ini akan mulai diterapkan pada Agustus 2023 mendatang. Nantinya yang akan terlibat adalah siswa, para pengajar, dan kepala sekolah,” terangnya kepada Akurasi.id, belum lama ini.

Atik menjelaskan apabila UN mengukur secara individual, maka berbeda dengan AN. Di mana AN mengukur dan memberi penilaian secara komplek. Menurutnya ada beberapa hal yang dapat dibedakan dengan dengan UN. Yakni, kemampuan literasi dan numerasi, kondisi lingkungan belajar, kompetensi guru dan kepala sekolah.

“AN itu mengukur dan kemudian memetakan kondisi yang ada di masing-masing sekolah, kondisi dari tiap kabupaten/kota, dan provinsi serta cabang dinas,” ungkapnya.

Sebut Akan Hasilkan Rapot Pendidikan Berdasarkan Tiga Kategori

Dia menuturkan bahwa AN akan menghasilkan rapot pendidikan. Secara global rapot pendidikan mencerminkan kondisi sekolah, kemampuan siswa dalam memahami literasi dan numerasi. Setelah rapot pendidikan keluar, maka hasil itulah yang dipakai sebagai perencanaan berbasis data.

“Jadi segala sesuatu perencanaan ada dalam rapot pendidikan, baik itu di sekolah maupun yang ada di dalam Aplikasi Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (ARKAS),” paparnya.

Dirinya menerangkan bahwa rapot pendidikan itu sistemnya seperti penilaian pada umumnya. Ada rapot berwarna merah, kuning dan biru. Nantinya yang akan dievaluasi adalah rapot berwarna merah.

“Contoh ketika lingkungan belajarnya tidak baik, maka yang harus diperbaiki ya di situ. Misal guru-gurunya yang lemah, maka berarti Disdikbud Kaltim harus mengambil sikap dengan menyelenggarakan kegiatan yang dapat memperbaiki rapot merah itu,” jelasnya.

Dia mengatakan dengan adanya rapot pendidikan tersebut, maka akan memudahkan Pemerintah Provinsi Kaltim dalam hal mengambil kebijakan-kebijakan sesuai dengan data-data yang ada di rapot pendidikan.

“Rapot pendidikan ini tersambung dengan Kemendagri. Untuk AN tahun ini, kita sudah memasuki tahun ketiga. Intinya, hasil dari rapot pendidikan ini untuk evaluasi kita ketika merancang anggaran. Supaya, perencanaan yang kita buat itu berbasis data,” tutupnya. (adv/disdikbudkaltim/zul/uci)

Penulis: Muhammad Zulkifli
Editor: Suci Surya Dewi

Share This Article
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Menu Vertikal
Menu Sederhana
#printfriendly .related-sec { display: none !important; } .related-sec { display: none !important; } .elementor-2760 .elementor-element.elementor-element-0f8b039 { --display: none !important; } .elementor-2760 { display: none !important; }