Bahan baku menjadi kontributor utama impor Kaltim sebesar 91,19 persen, dari total impor yang ada.
Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Kelompok bahan baku atau penolong masih menjadi kontributor utama dalam impor Kalimantan Timur (Kaltim) pada Juli 2025. Kepala Badan Pusat Statistik Kaltim Yusniar Juliana mengatakan, jika kategori tersebut menyumbang 91,19 persen dari total impor yang ada.
Dirinya pun membeberkan jika nilai impor Juli 2025 mencapai 373,93 juta dolar Amerika Serikat (USD). Dalam kata lain, nilai tersebut naik 3,66 persen dibandingkan Juni 2025 sebesar 360,71 juta USD. Apabila dibandingkan dengan Juli 2024 362,98 juta USD terjadi peningkatan juga sebesar 3,02 persen.
“Kami pun membaginya menjadi dua yaitu impor migas dan non migas,” terangnya pada pernyataan tertulis yang diterima oleh media ini, Senin (1/9/2025).
Ia pun memaparkan, nilai impor migas 2025 sebesar 272,89 juta USD, lebih tinggi 16,81 persen dibandingkan Juni 2025 sebesar 233,62 juta USD, dan naik apabila dibandingkan Juli 2024 236,41 USD.
Sementara itu untuk non migas Juli 2025 sebesar 101,04 juta USD atau turun 20,50 persen dibandingkan Juni 2025 127,09 juta USD. Serta lebih rendah apabila dibandingkan dengan Juli 2024 126,57 juta USD.
BPS Kaltim pun mencatat perkembangan impor menurut penggunaannya. Pada 2025 konsumsi Kaltim berasal dari impor sebesar 0,57 juta USD naik 39,02 persen secara month-to-month (m-t-m) dan turun 66,67 persen secara year on year (y-o-y).
Kemudian bahan baku penolong yang menyumbang 91 persen dari total yang ada setara dengan 340,96 juta USD atau naik 14,22 persen secara m-t-m dan 8,02 persen secara y-o-y. Disusul oleh barang modal yang dikirim dari luar negeri senilai 32,38 juta USD, di mana angka ini justru turun dibandingkan m-t-m dan y-o-y dengan masing masing 47,59 persen dan 29,01 persen.
“Kalau kita lihat dari kawasan asal utama impor non migas ASEAN seharga 5,37 juta USD atau 5,31 persen dan UNI Eropa 34,28 juta USD atau 33,93 persen,” pungkasnya. (Adv/diskominfokaltim/yed)
Penulis: Yasinta Erikania Daniartie
Editor: Devi Nila Sari