Program jemput bola Bapenda Bontang ini rutin dilaksanakan dua kali dalam setahun, yakni sebelum jatuh tempo di bulan September serta di semester pertama tahun berjalan.
Kaltim.akurasi.id, Bontang – Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Bontang kembali melanjutkan program jemput bola (jebol) layanan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Kali ini, giliran warga Kelurahan Berebas Tengah yang mendapat kesempatan.
Kegiatan hari pertama berlangsung pada Senin (15/9/2025) dan berhasil mencatatkan capaian cukup signifikan. Dari hasil pelayanan tersebut, tercatat ada 14 Wajib Pajak (WP) dengan total 18 Nomor Objek Pajak (NOP) yang dilayani.
Adapun jumlah penerimaan pendapatan dari kegiatan hari pertama mencapai Rp9,043 Juta. Angka ini menunjukkan respon positif masyarakat terhadap kemudahan layanan jemput bola yang dihadirkan Bapenda Bontang.
Kepala Bidang Pengelolaan Pendapatan Daerah Bapenda Bontang, Syapriansyah, mengatakan program jemput bola merupakan upaya mendekatkan layanan pajak ke masyarakat. Tujuannya agar warga lebih mudah dalam menunaikan kewajiban pajaknya tanpa harus datang jauh-jauh ke Kantor Bapenda Bontang.
“Dari program Jebol kami harapannya bisa lebih dekat dengan masyarakat. Warga cukup datang ke kelurahan pada jadwal yang ditentukan, sehingga pembayaran PBB bisa lebih praktis,” ujarnya.
Ia menambahkan, program ini rutin dilaksanakan dua kali dalam setahun, yakni sebelum jatuh tempo di bulan September serta di semester pertama tahun berjalan. Setiap kelurahan mendapat alokasi pelayanan selama dua hari.
Capaian pendapatan di hari pertama menunjukkan tingginya antusiasme warga Berebas Tengah. Syapriansyah menilai hal ini tidak lepas dari meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya membayar pajak tepat waktu.
Selain kemudahan layanan, masyarakat juga terdorong untuk memanfaatkan program penghapusan denda PBB yang masih berlaku hingga akhir 2025. Melalui program ini, wajib pajak hanya perlu membayar pokok, sementara denda administrasi dihapuskan.
“Harapannya wajib pajak yang ada tunggakan bisa memanfaatkan kesempatan ini. Tidak ada lagi beban denda, cukup lunasi pokoknya saja. Makin mudah juga warga bisa bebas tunggakan sekaligus membantu peningkatan pendapatan daerah,” jelas Syapriansyah.
Program jemput bola bukan hanya soal efisiensi, tetapi juga wujud komitmen Bapenda Bontang memberikan pelayanan yang humanis dan merata. Dengan turun langsung ke 15 kelurahan di Bontang, pemerintah ingin memastikan tidak ada warga yang tertinggal dalam mendapatkan akses pelayanan pajak.
Menurut Syapriansyah, pembayaran pajak tepat waktu bukan hanya kewajiban, tetapi juga bentuk kontribusi nyata warga terhadap pembangunan Kota Bontang. Pajak yang terkumpul akan digunakan untuk membiayai berbagai program pemerintah, mulai dari infrastruktur, layanan publik, hingga pemberdayaan masyarakat.
Dengan capaian awal yang cukup menggembirakan di Kelurahan Berebas Tengah, Bapenda Bontang optimistis target penerimaan PBB tahun ini bisa tercapai. Program jemput bola pun akan terus dilanjutkan ke kelurahan lainnya hingga akhir periode layanan.
“Setiap rupiah yang dibayarkan masyarakat akan kembali dalam bentuk pembangunan dan pelayanan. Karena itu, membayar pajak berarti ikut serta membangun kota kita bersama,” pungkasnya. (adv/bapendabontang/cha/uci)
Penulis: Siti Rosidah More
Editor: Suci Surya Dewi