Kaltim.akurasi.id, Bontang – Pendapatan dari sektor retribusi daerah Kota Bontang menunjukkan capaian positif hingga Triwulan III tahun 2025. Namun, capaian tersebut belum merata di seluruh pos penerimaan.
Berdasarkan data Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Bontang, hingga akhir Agustus 2025 total retribusi yang berhasil dihimpun mencapai Rp80,19 miliar dari target perubahan sebesar Rp126,12 miliar atau sekitar 63,6 persen.
Plt Kepala Bapenda Bontang, Syahrudin, mengatakan bahwa realisasi tersebut menunjukkan tren positif meskipun belum memenuhi target.
Ia menyebutkan bahwa sejumlah sektor retribusi telah mencatatkan pencapaian tinggi, namun ada pula sektor-sektor yang masih tertinggal jauh dari target.
“Beberapa pos realisasinya sudah sangat baik, bahkan ada yang melampaui target. Tapi masih ada sektor yang realisasinya masih rendah dan perlu kerja ekstra dalam empat bulan terakhir tahun ini,” ujarnya.
Beberapa sektor retribusi masih yang masih rendah diantaranya jasa usaha yang masih relatif rendah. Dari target Rp1,92 miliar, realisasi baru mencapai Rp967,1 juta atau sekitar 50,1 persen. Rinciannya antara lain, Retribusi Tempat Khusus Parkir Rp470,19 juta dari target Rp715 juta dan Retribusi Rumah Potong Hewan Rp54,93 juta dari target Rp100 juta.
Ada pula Retribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah (BBI) Rp29,52 juta dari target Rp43,5 juta, Retribusi Tempat Rekreasi, Pariwisata, dan Olahraga Rp22,8 juta dari target Rp157,63 juta, serta Retribusi Pemanfaatan Aset Daerah Rp389,63 juta dari target Rp911,44 juta.
Sementara itu, sektor Retribusi Perizinan Tertentu, khususnya Persetujuan Bangunan Gedung (PBG), mencatatkan realisasi Rp268,79 juta dari target Rp350 juta atau 76,8 persen.
Baca Juga
Dari sisi pendapatan denda retribusi, kontribusinya masih sangat kecil. Hingga Agustus, penerimaan dari pos ini hanya mencapai Rp66.280, jauh di bawah target Rp1,5 juta.
Syahruddin menyebutkan sejumlah faktor menjadi penyebab rendahnya capaian di beberapa sektor. Yakni mulai dari rendahnya minat masyarakat terhadap layanan tertentu hingga belum optimalnya sosialisasi kewajiban retribusi. Pihaknya pun telah menyusun strategi untuk mengejar kekurangan target.
“Masih ada waktu empat bulan untuk memaksimalkan potensi. Kami akan meningkatkan koordinasi dengan OPD pengelola, memperkuat pengawasan lapangan, dan memperluas sosialisasi agar potensi retribusi bisa tergarap optimal,” tegasnya.
Namun masih terdapat Sektor Retribusi Jasa Umum masih menjadi penyumbang terbesar dengan realisasi Rp78,95 miliar dari target Rp123,85 miliar. Penerimaan terbesar berasal dari retribusi pelayanan kesehatan yang mencapai Rp76,03 miliar, terdiri dari pelayanan di RSUD Taman Husada Rp74,27 miliar, pelayanan di puskesmas: Rp540,89 juta, pelayanan kesehatan lainnya Rp1,22 miliar
Selain itu, Retribusi Pelayanan Kebersihan juga menunjukkan kinerja baik dengan realisasi Rp2,23 miliar dari target Rp2,59 miliar atau sekitar 86,4 persen. Sementara itu, Retribusi Pelayanan Pasar bahkan berhasil melampaui target. Dari target Rp500 juta, penerimaan hingga Agustus mencapai Rp602,74 juta.
Beberapa pos lain seperti Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum mencatatkan realisasi Rp81 juta dari target Rp110 juta, sedangkan Retribusi Penyediaan dan Penyedotan Kakus menyumbang Rp186,45 juta.
Baca Juga
“Bapenda optimistis realisasi retribusi daerah dapat terus ditingkatkan dan mendekati target yang telah ditetapkan pada akhir tahun anggaran 2025,” pungkasnya. (adv/bapendabontang)
Penulis: Pewarta
Editor: Suci Surya Dewi