Penggunaan sosial media berlebihan bisa menimbulkan depresi bahkan anxiety.
Kaltim.akurasi.id, Bontang – Media sosial seringkali menjadi pengalihan masalah dari dunia nyata. Tapi, pernahkah Anda merasa semakin burnout ketika scrolling media sosial yang banyak menampilkan gaya hidup sosialita orang lain?
Nah Fakta ini diamini oleh Psikiater RSUD Taman Husada Bontang, dr. Dewi Maharni, M.Sc., Sp.KJ. Dokter Dewi yang menjelaskan maraknya penggunaan medsos khususnya di kalangan remaja tak elak memicu ancaman serius pada mental dan psikis.
Dalam sesi diskusi ringan tentang kesehatan mental, dr. Dewi menjelaskan penggunaan media sosial yang berlebihan dapat memicu kesehatan mental, seperti depresi hingga kecemasan. Hal ini karena media sosial sering menampilkan gaya hidup yang terlihat sempurna. Sehingga membuat orang tanpa sadar membandingkan diri mereka dengan orang lain. Oleh karenanya, perasaan rendah diri, minder, dan merasa kurang bisa saja muncul pada seseorang.
“Memang benar bahwa penggunaan sosial media berlebihan bisa menimbulkan depresi bahkan anxiety. Biasanya karena melihat postingan orang di medsos yang keliatan bahagia tanpa kekurangan. Jadi mereka akan merasa rendah diri,” ungkapnya.
Dia mengatakan, orang yang cenderung konsumtif dalam penggunaan medsos akan mudah membandingkan diri, tanpa mempertimbangkan yang dilihat di layar belum tentu mencerminkan kenyataan. Dari kebiasaan ini akan menimbulkan rasa iri, kegelisahaan, hingga rasa tidak mampu bersaing dengan standar sosial yang tidak realistis.
“Dari suka membandingkan diri hingga berusaha mencoba menyamakan standar sosial yang mungkin secara finansial mereka belum mampu. Hingga muncul masalah lain, bisa jadi mereka ambil jalan kriminal,” tambahnya.
Dokter Dewi mengimbau agar anak muda lebih bijak dalam menggunakan media sosial. Batasi waktu layar (screen time) saat dirasa mulai menimbulkan perasaan tidak wajar. Kurasi pemilihan konten yang bisa bermanfaat ke diri sendiri. Dan jangan lupa bahwa manusia adalah makhluk sosial, cobalah untuk lebih bersosialisasi ke lingkungan sekitar.
“Gunakan medsos untuk pengembangan diri, informasi yang lebih bermutu juga banyak di sana. Jangan terbiasa membandingkan diri dengan orang lain,” tutupnya. (adv/rsudtamanhusadabontang/cha/uci)
Penulis: Siti Rosidah More
Editor: Suci Surya Dewi7