Ciptakan Masyarakat Disiplin dan Berbudaya, Saparudin Sebut Pentingnya Integrasi Pendidikan dan Kebudayaan

Suci Surya
73 Views

Saparudin juga menyoroti pentingnya budaya hidup disiplin di sekolah sebagai salah satu bentuk nyata dari kebudayaan yang berdampak langsung pada pembentukan karakter siswa.

Kaltim.akurasi.id, Bontang – Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bontang, Saparudin, menekankan pentingnya integrasi antara pendidikan dan kebudayaan dalam menciptakan masyarakat yang disiplin dan berbudaya.

Saparudin menjelaskan, budaya bukan hanya soal pelestarian tradisi, tetapi juga kebiasaan baik yang terus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, terutama di lingkungan sekolah.

“Budaya itu membiasakan. Contohnya, budaya membaca adalah membiasakan membaca, budaya belajar yaitu membiasakan belajar, dan budaya disiplin dengan membiasakan hidup teratur. Semua itu bagian dari Dinas Pendidikan,” ujar Saparudin kepada Akurasi.id, belum lama ini.

Ia menjelaskan bahwa fungsi kebudayaan dalam pendidikan memiliki dua aspek utama. Pertama, kebiasaan atau pembiasaan nilai-nilai positif, seperti disiplin, membaca, dan belajar. Kedua, pengumpulan dan inventarisasi benda-benda cagar budaya yang menjadi warisan sejarah di Kota Bontang.

“Kalau kita bicara kelestarian budaya, itu tugas kita untuk mengumpulkan dan mendokumentasikan budaya-budaya yang ada di Bontang,” tambahnya.

Saparudin juga menyoroti pentingnya budaya hidup disiplin di sekolah sebagai salah satu bentuk nyata dari kebudayaan yang berdampak langsung pada pembentukan karakter siswa. Menurutnya, budaya yang benar yakni kebudayaan yang diterapkan secara konsisten di lingkungan pendidikan.

“Budaya di sekolah, seperti disiplin dan tertib, adalah contoh nyata bagaimana kebudayaan menjadi bagian dari pendidikan. Kebiasaan baik itu akan membentuk karakter generasi muda yang lebih bertanggung jawab,” jelasnya.

Selain itu, pihaknya terus berupaya melestarikan budaya lokal dengan menginventarisasi benda-benda cagar budaya dan tradisi yang ada di wilayah tersebut. Meski demikian, ia menegaskan pelestarian budaya lebih berfungsi sebagai dampak dari upaya kebudayaan, bukan inti utamanya.

Saparudin mengajak seluruh elemen masyarakat, terutama guru dan pelajar, untuk bersama-sama menjaga budaya yang positif. Dia berharap budaya membaca, belajar, dan disiplin terus digalakkan sebagai pondasi utama dalam menciptakan generasi yang unggul dan berkarakter.

“Dengan membiasakan nilai-nilai positif, kita tidak hanya melestarikan budaya lokal, tetapi juga menciptakan masyarakat yang lebih baik. Itu tujuan utama dari sinergi pendidikan dan kebudayaan,” tutupnya. (adv/disdikbudbontang/zul/uci)

Penulis: Muhammad Zulkifli
Editor: Suci Surya Dewi

Share This Article
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Menu Vertikal
Menu Sederhana
#printfriendly .related-sec { display: none !important; } .related-sec { display: none !important; } .elementor-2760 .elementor-element.elementor-element-0f8b039 { --display: none !important; } .elementor-2760 { display: none !important; }