Disdikbud Kaltim Gelar Workshop Perkenalkan Kurikulum Paradigma Baru 2023

kaltim_akurasi
3 Min Read
Kepala Disdikbud Kaltim Muhammad Kurniawan dan seluruh peserta yang hadir pada acara Workshop Kurikulum Paradigma Baru 2023. (Muhammad Zulkifli/Akurasi.id)

Keberadaan Kurikulum Paradigma Baru 2023 kini mulai diperkenalkan oleh Disdikbud Kaltim. Melalui kegiatan sosialisasi, perkenalan dengan Kurikulum Paradigma Baru 2023 ini dimulai dari para guru bimbingan konseling di Kota Samarinda.

Kaltim.akrasi.id, SamarindaDinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim menggelar Workshop Kurikulum Paradigma Baru 2023. Kegiatan ini guna memberikan pemahaman kepada guru bimbingan konseling (BK) dalam pengimplementasian Kurikulum Merdeka jenjang SMA di Kota Samarinda.

Hotel Horison dipilih sebagai tempat pelaksanaan kegiatan tersebut pada Selasa pukul 8.00 Wita (6/6/2023). Yang dihadiri oleh sejumlah guru konseling, guru mata pelajaran hingga pengawas sekolah jenjang SMA.

Kepala Disdikbud Kaltim, Muhammad Kurniawan menjelaskan, tujuan dalam workshop tersebut, untuk menjabarkan tentang Kurikulum Merdeka sebagai aktualisasi minat bakat siswa-siswi kedepannya. Melalui kesempatan itu, ia mengimbau kepada seluruh guru yang hadir pada kegiatan itu agar bisa memetakan potensi peserta didik sesuai dengan minat bakatnya.

“Disdikbud harus bisa mengenalkan dan membimbing guru-guru bidang konseling, dalam pemetaan peserta didik. Supaya mengetahui kemampuan potensi sesuai minat bakatnya,” ujarnya pada Selasa (06/06/2023).

IKM Sebagai Wujud Aktualisasi Minat Bakat Siswa

Ia menuturkan, bahwa implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) ini sebagai aktualisasi minat bakat siswa. Sehingga dirinya berharap  peserta didik bisa belajar dengan sepenuh hati, sesuai dengan bidang yang ia sukai. Dan pastinya dibantu dengan bimbingan konseling, untuk memastikan pilihan mereka lebih terarah.

Pria yang sering mengenakan kacamata itu menyebut, pihaknya akan terus berupaya memantau perkembangan pelaksanaan IKM ini. Sehingga dapat membentuk karakter peserta, salah satunya melalui penguatan project pelajar Pancasila.

Untuk itu, pihaknya akan menyinkronkan bagaimana peserta didik itu memilih mata pelajaran sesuai dengan minatnya. Sekaligus implementasi Projek, Profil, Penguatan, Pengajar, dan Pancasila (P5) tentang pembelajaran lintas disiplin ilmu untuk mengamati dan memikirkan solusi terhadap permasalahan lingkungan.

“Yang terpenting, siswa itu harus taat pada Tuhan-nya, agar terhindar dari hal-hal yang negatif seperti LGBT, bullying, hokas, dan lain lain. Dengan penguatan profil pelajar Pancasila, peserta didik lebih mengerti minat bakatnya. Nanti sekolah akan memfasilitasi itu,” imbuhnya.

Menurutnya, program tersebut akan membantu juga sebagai solusi bagi peserta didik, agar tidak salah dalam memilih jurusan saat perkuliahan nanti. “Misal peserta didik kuat dalam numerasinya, bisa diarahkan ke jurusan teknik. Kemudian, jika peserta didik kuat dalam literasinya, bisa diarahkan ke jurusan bahasa Inggris,” tutupnya. (adv/disdikbudkaltim/zul/drh)

Penulis: Muhammad Zulkifli
Editor: Redaksi Akurasi.id

Share This Article
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *