Minggu , Mei 19 2024
Antisipasi Antraks di Samarinda: Dinas Kesehatan Imbau Warga Pilih Daging Sehat
Sub Koordinator P2P Dinas Kesehatan Kota Samarinda Dian Margi Utami saat berbicara mengenai antisipasi antraks di Samarinda. (Bintang Sabaruddin Syukur/Akurasi.id)

Antisipasi Antraks di Samarinda: Dinas Kesehatan Imbau Warga Pilih Daging Sehat

Loading

Dinkes Samarinda imbau masyarakat konsumsi daging sehat dan dimasak dengan benar. Guna mengantisipasi adanya penyakit antraks.

Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Mengantisipasi penyakit antraks, Dinas Kesehatan (Dinkes) Samarinda mengimbau masyarakat untuk mengonsumsi daging yang sehat dan dimasak dengan benar. Guna menindaklanjuti adanya temuan penyakit antraks pada hewan ternak di Pulau Jawa.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Samarinda Osa Rafshodia menjelaskan, hingga saat ini belum terdapat kasus antraks pada manusia di Samarinda.

“Belum ada kasus antraks di Samarinda pada manusia,” ujarnya.

Jasa SMK3 dan ISO

Dalam waktu dekat, Dinkes  Samarinda akan menyelenggarakan sosialisasi di seluruh Puskesmas untuk mengatasi kasus antraks sebagai tindakan awal.

Osa mengatakan, masyarakat Kota Samarinda diimbau untuk mengonsumsi makanan dengan sumber yang jelas, terutama daging sapi. Selain dari segi keamanan, masyarakat diminta untuk memasak daging dengan benar dan matang.

“Pastikan daging sapi yang kita konsumsi aman dan dimasak dengan benar,” tuturnya.

Sementara itu, Sub Koordinator P2P Dinas Kesehatan Kota Samarinda Dian Margi Utami menjelaskan cara penularan antraks pada manusia. Antraks disebabkan oleh bakteri Bacillus Anthracis yang hidup di tanah. Bakteri ini dapat menyerang hewan pemakan rumput seperti sapi, kambing, domba, dan burung unta.

“Bakteri berbentuk spora ini dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui inhalasi atau penelanan dan akan menginkubasi selama 3-4 hari,” tuturnya.

Dian menjelaskan, bahwa penyakit ini tidak memiliki gejala yang spesifik. Namun, gejala antraks dianggap mirip dengan penyakit perut atau gangguan pencernaan.

“Gejala klinisnya seperti mual, muntah, diare, serupa dengan gejala gangguan pencernaan,” paparnya.

Dinkes Samarinda telah menyiapkan antibiotik jenis Eritromisin sebagai tindakan pencegahan. Antibiotik ini bekerja dengan menghambat pertumbuhan dan membunuh bakteri penyebab infeksi, terutama antraks.

Baca Juga  Demplot Pupuk Kaltim Tingkatkan Produksi Padi Bone hingga 100 Persen

“Meskipun kasusnya tidak ada, kami tetap menyediakan obat tersebut. Kami memiliki antibiotik jenis eritromisin serta salep antibiotiknya,” tutupnya. (adv/diskominfokaltim)

Penulis: Bintang Sabaruddin Syukur
Editor: Redaksi Akurasi.id

cek juga!

Cegah Stunting, Deni Dukung Dinkes Samarinda Beri Makanan Tambahan Ikan Gabus

Cegah Stunting, Deni Dukung Program Makanan Tambahan Ikan Gabus Dinkes Samarinda

Dewan dukung program Dinkes Samarinda soal pemberian makanan tambahan ikan gabus kepada ibu hamil dan …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You cannot copy content of this page