Dinkes Samarinda imbau masyarakat konsumsi daging sehat dan dimasak dengan benar. Guna mengantisipasi adanya penyakit antraks.
Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Mengantisipasi penyakit antraks, Dinas Kesehatan (Dinkes) Samarinda mengimbau masyarakat untuk mengonsumsi daging yang sehat dan dimasak dengan benar. Guna menindaklanjuti adanya temuan penyakit antraks pada hewan ternak di Pulau Jawa.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Samarinda Osa Rafshodia menjelaskan, hingga saat ini belum terdapat kasus antraks pada manusia di Samarinda.
“Belum ada kasus antraks di Samarinda pada manusia,” ujarnya.
Dalam waktu dekat, Dinkes Samarinda akan menyelenggarakan sosialisasi di seluruh Puskesmas untuk mengatasi kasus antraks sebagai tindakan awal.
Osa mengatakan, masyarakat Kota Samarinda diimbau untuk mengonsumsi makanan dengan sumber yang jelas, terutama daging sapi. Selain dari segi keamanan, masyarakat diminta untuk memasak daging dengan benar dan matang.
“Pastikan daging sapi yang kita konsumsi aman dan dimasak dengan benar,” tuturnya.
Sementara itu, Sub Koordinator P2P Dinas Kesehatan Kota Samarinda Dian Margi Utami menjelaskan cara penularan antraks pada manusia. Antraks disebabkan oleh bakteri Bacillus Anthracis yang hidup di tanah. Bakteri ini dapat menyerang hewan pemakan rumput seperti sapi, kambing, domba, dan burung unta.
“Bakteri berbentuk spora ini dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui inhalasi atau penelanan dan akan menginkubasi selama 3-4 hari,” tuturnya.
Dian menjelaskan, bahwa penyakit ini tidak memiliki gejala yang spesifik. Namun, gejala antraks dianggap mirip dengan penyakit perut atau gangguan pencernaan.
“Gejala klinisnya seperti mual, muntah, diare, serupa dengan gejala gangguan pencernaan,” paparnya.
Dinkes Samarinda telah menyiapkan antibiotik jenis Eritromisin sebagai tindakan pencegahan. Antibiotik ini bekerja dengan menghambat pertumbuhan dan membunuh bakteri penyebab infeksi, terutama antraks.
“Meskipun kasusnya tidak ada, kami tetap menyediakan obat tersebut. Kami memiliki antibiotik jenis eritromisin serta salep antibiotiknya,” tutupnya. (adv/diskominfokaltim)
Penulis: Bintang Sabaruddin Syukur
Editor: Redaksi Akurasi.id