Selain mendorong konsumsi ikan, DKP Kaltim mengedukasi masyarakat tentang cara pengolahan ikan lokal agar gizinya tidak hilang dan mendukung ketahanan pangan.
Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) melalui Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) menekankan pentingnya pengolahan ikan yang tepat agar kandungan gizinya tetap terjaga.
Hal ini dinilai penting, sebab tren konsumsi ikan masyarakat belakangan lebih sering mengarah pada ikan impor, seperti salmon, padahal ikan lokal memiliki kandungan nutrisi yang tidak kalah tinggi.
Kepala Bidang Perikanan Budidaya dan Penguatan Daya Saing Produk Perikanan DKP Kaltim, Irma Listiawati, mencontohkan ikan pelagis seperti tongkol yang kaya omega dan protein, serta ikan lele dan nila yang juga mengandung protein tinggi meski kadar kolesterolnya relatif lebih besar.
“Ikan gabus bahkan dikenal sebagai sumber albumin yang bermanfaat untuk mempercepat pemulihan luka pascaoperasi,” ujarnya saat diwawancarai di Halaman Kantor DKP Kaltim, Jalan Kusuma Bangsa, Bugis, Samarinda, belum lama ini.
Irma menambahkan, untuk menjaga kandungan albumin, ikan gabus sebaiknya diolah dengan cara dikukus atau ditim, bukan digoreng atau dipanggang, karena proses tersebut dapat merusak kandungan protein dan vitamin. Penambahan rempah-rempah seperti serai dan jahe juga disarankan untuk mengurangi bau amis sekaligus menambah manfaat kesehatan.
Menurutnya, edukasi mengenai cara pengolahan ikan yang benar sangat penting agar masyarakat bisa memperoleh manfaat gizi secara maksimal. Dengan demikian, selain meningkatkan kualitas kesehatan, konsumsi ikan lokal juga dapat terus didorong.
“Langkah ini sejalan dengan program pemerintah dalam memperkuat ketahanan pangan, meningkatkan kesehatan masyarakat, sekaligus mendukung keberlanjutan ekonomi berbasis perikanan,” katanya. (Adv/diskominfokaltim/yed)
Penulis: Yasinta Erikania Daniartie
Editor: Redaksi Akurasi.id