DKP PPU Dorong Diversifikasi Pertanian dengan Pola Tumpangsari

Devi Nila Sari
5 Views
Tampak pertanian dengan pola tumpangsari. (Istimewa)

DKP PPU dorong pengembangan sektor pertanian dengan pola tumpangsari. Agar satu lahan dapat ditanami berbagai jenis tanaman.

Kaltim.akurasi.id, PPUKepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Mulyono, mendorong upaya diversifikasi dalam sektor pertanian. Guna meningkatkan ketahanan pangan di wilayah tersebut.

Salah satu metodenya adalah pola tumpangsari, yang memungkinkan petani menanam berbagai jenis tanaman dalam satu lahan yang sama. Menurut Mulyono, pola tumpangsari merupakan langkah strategis untuk meningkatkan produktivitas lahan pertanian, tanpa harus mengubah fungsi lahan.

“Diversifikasi dalam penganekaragaman tanaman menjadi penting. Contohnya pola tumpangsari. Jadi, dalam satu area persawahan, selain padi, pematang atau bagian tepi sawah. Bisa dimanfaatkan untuk menanam sayuran atau tanaman lain yang bernilai ekonomi,” jelasnya.

Dia menyontohkan, pada lahan sawah, padi dapat ditanam sebagai tanaman utama, sedangkan di pematangnya atau di area tepi sawah, petani bisa menanam sayuran, kacang panjang, ubi kayu, atau jeruk. Pendekatan ini tidak hanya memperkaya jenis hasil pertanian tetapi juga dapat meningkatkan pendapatan petani karena adanya diversifikasi hasil panen.

“Tumpangsari memungkinkan hasil yang beragam, sesuai kebutuhan masyarakat atau kemampuan petani. Ini juga berpotensi meminimalisir risiko kerugian akibat kegagalan panen pada satu jenis tanaman,” terangnya.

PPU Sudah Terapkan Pola Tumpangsari

Di PPU, metode tumpangsari telah diterapkan di beberapa daerah, salah satunya adalah Babulu. Namun, Mulyono mengakui, bahwa belum seluruh wilayah di Babulu mampu menerapkan sistem tersebut secara optimal.

“Kita lihat di Babulu, ada sebagian lahan yang sudah berhasil menerapkan pola tumpangsari ini dengan menanam kacang panjang, ubi kayu, hingga jeruk di pematangnya. Namun, tidak semua petani di Babulu dapat langsung mengikuti metode ini karena perlu dukungan pengetahuan dan keterampilan yang cukup,” katanya.

Lebih lanjut, Mulyono berharap agar diversifikasi dengan pola tumpangsari dapat terus didorong dan disosialisasikan kepada petani, mengingat manfaatnya yang cukup besar dalam menjaga ketahanan pangan daerah.

“Kami sendiri terus melakukan upaya pembinaan dan pemberian pelatihan kepada para petani untuk mendukung mereka dalam menerapkan sistem ini,” pungkasnya. (Adv/diskominfoppu/zul)

Penulis: Muhammad Zulkifli
Editor: Devi Nila Sari

Share This Article
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *