DKP PPU Edukasi Masyarakat Pentingnya Penggunaan Pupuk Organik

Devi Nila Sari
5 Views
Tampak pupuk organik (kiri) dan pupuk kimia (kanan). (Istimewa)

DKP PPU edukasi masyarakat tentang pentingnya penggunaan pupuk organik demi bekerlanjutan tanaman dan tanah.

Kaltim.akurasi.id, PPUDinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) edukasi masyarakat dalam pemberian pupuk terhadap tanaman. Di mana pemberian pupuk terhadap tanaman seperti sayuran dan buah tidak disarankan yang berbahan kimia saja. Namun disarankan tetap menggunakan pupuk organik.

Karena enggunaan pupuk organik disebut membantu memperbaiki struktur dan kualitas tanah secara alami, membuatnya lebih gembur dan kaya akan mikroorganisme penting. Sehingga lebih mudah menyerap dan menyimpan air.

Sebaliknya, penggunaan pupuk kimia jangka panjang dapat merusak kesuburan tanah, menurunkan kualitas hasil panen, dan mencemari air tanah serta ekosistem sekitarnya.

Kepala DKP PPU, Mulyono mengatakan, melalui penyuluhan yang dilakukan secara intensif kepada kelompok-kelompok pertanian. Ia berharap masyarakat semakin paham tentang pentingnya penggunaan pupuk organik untuk ketahanan pangan yang lebih berkelanjutan.

“Kita melakukan penyuluhan kepada kelompok-kelompok pertanian, memberikan edukasi agar bagaimana caranya bisa beralih dari pupuk kimia ke pupuk organik,” tuturnya.

DKP PPU Jelaskan Bedanya Penggunaan Pupuk Organis dan Kimia

Mulyono menjelaskan, pupuk kimia memberikan hasil yang cepat terlihat, yaitu dalam dua hingga tiga hari. Sedangkan pupuk organik membutuhkan waktu lebih lama untuk menunjukkan hasil, bahkan bisa sampai dua hingga tiga tahun. Namun,  pupuk organik berdampak positif terhadap kesuburan tanah dan kesehatan tanaman akan jauh lebih baik di masa depan.

“Kalau sudah pakai pupuk organik, jangan lagi dicampur dengan bahan kimia. Dengan konsistensi, tanah kita bisa menjadi lebih sehat dan subur,” tambahnya.

Lebih lanjut, Mulyono menyebut, pihaknya rutin mengirimkan beberapa komoditas ke pusat penelitian di Bogor untuk diuji kualitasnya. Sayangnya, menurut Mulyono, beberapa komoditas seperti sawi, semangka, dan melon yang dikirimkan menunjukkan hasil nihil atau tidak sesuai standar.

“Ini baru dari beberapa kelompok saja, masih banyak kelompok lain yang mungkin hasilnya bisa lebih baik. Oleh karena itu, seluruh kelompok tani di PPU harus paham mengenai teknik budidaya yang baik dan aman, termasuk pemilihan pupuk yang tepat,” sebutnya. (Adv/diskominfoppu/zul)

Penulis: Muhammad Zulkifli
Editor: Devi Nila Sari

Share This Article
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *