DPMPTSP Bontang Incar Promosi di Bandara Soekarno-Hatta dan Hang Nadim Batam

Suci Surya
2 Views
Analis Kebijakan Ahli Madya Bidang Penanaman Modal DPMPTSP Bontang Karel. (Siti Rosidah More/Akurasi.id)

DPMPTSP Bontang menilai penayangan videotron sebagai salah satu cara efektif untuk memperkenalkan potensi investasi Kota Bontang kepada khalayak luas, terutama para calon investor domestik dan internasional.

Kaltim.akurasi.id, Bontang – Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Bontang berencana menayangkan iklan promosi potensi investasi melalui videotron di dua bandara internasional besar, yakni Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta, dan Bandara Hang Nadim, Batam. Upaya ini sebagai bentuk mengembangkan strategi promosi investasi yang inovatif dan menjangkau skala nasional.

Analis Kebijakan Ahli Madya Bidang Penanaman Modal DPMPTSP Bontang Karel menjelaskan bahwa rencana ekspansi penayangan iklan ini merupakan tindak lanjut dari program promosi sebelumnya. Yakni yang telah dilaksanakan di Bandara Aji Pangeran Tumenggung (APT) Pranoto Samarinda dan Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan Balikpapan.

“Kami menargetkan dua lokasi baru yakni Bandara Soekarno-Hatta dan Hang Nadim Batam untuk penayangan iklan videotron DPMPTSP Bontang, tentu dengan pertimbangan daya jangkau dan lalu lintas penumpang yang tinggi,” ujar Karel dalam keterangannya, Kamis (15/5/2025).

Menurut Karel, saat ini kontrak penayangan videotron di dua bandara di Kalimantan Timur akan berakhir pada akhir Mei 2025. Oleh sebab itu, pihaknya tengah menyusun strategi lanjutan agar promosi investasi Kota Bontang tetap berjalan efektif di lokasi-lokasi yang lebih luas dan strategis secara nasional.

“Kontrak tayangan iklan kami di Samarinda dan Balikpapan akan rampung akhir bulan ini. Kalau memang ada anggarannya, kami akan lanjutkan ke Jakarta dan Batam. Itu target kami berikutnya,” tegasnya.

Penayangan videotron dinilai sebagai salah satu cara efektif untuk memperkenalkan potensi investasi Kota Bontang kepada khalayak luas, terutama para calon investor domestik dan internasional. Karel menyebut bahwa dua bandara tersebut dipilih bukan tanpa alasan. Soekarno-Hatta sebagai bandara tersibuk di Indonesia, dan Hang Nadim Batam sebagai salah satu pintu masuk utama investasi di wilayah barat Indonesia.

Dengan lokasi strategis dan arus penumpang yang besar, kedua bandara ini diyakini mampu memberikan eksposur yang lebih maksimal terhadap promosi sektor-sektor unggulan Kota Bontang. Beberapa sektor yang dipromosikan meliputi industri petrokimia, kawasan peruntukan industri Bontang Lestari, serta peluang hilirisasi dari sektor kelapa sawit dan soda ash.

Namun demikian, Karel menegaskan bahwa rencana ini sangat bergantung pada ketersediaan anggaran dari APBD. “Penayangan di bandara memerlukan biaya yang tidak sedikit, karena sistemnya sewa berdasarkan durasi penayangan. Jadi semua tergantung dari alokasi anggaran yang ada,” pungkasnya. (adv/dpmptspbontang/cha/uci)

Penulis: Siti Rosidah More
Editor: Suci Surya Dewi

Share This Article
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *