Pembangunan IKN Nusantara membawa banyak peluang bisnis bagi Kaltim. Satu diantaranya, yakni peluang bisnis peternakan ayam. DPMPTSP Kaltim melihat ada peluang bisnis peternakan ayam yang cukup menjanjikan di balik megahnya IKN Nusantara. Di mana, kebutuhan ayam nantinya diprediksi bisa mencapai 150 juta ton.
Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Ditetapkannya Kalimantan Timur (Kaltim) sebagai lokasi Ibu Kota Negara (IKN), adalah peluang besar sekaligus momentum emas dalam percepatan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi Kaltim yang bakal melejit. Tidak hanya Kaltim, provinsi tetangga (Kaltara, Kalsel, Kalteng, Kalbar) juga akan memetik keberuntungan percepatan kemajuan di berbagai bidang.
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Kaltim memprediksi kebutuhan pangan akan naik drastis saat IKN sudah dibuka. Sebab, akan ada tambahan penduduk sekitar 2,5 juta di Kaltim hingga tahun 2037 mendatang.
Khusus kebutuhan pangan hewani, dari catatan Dinas Peternakan Provinsi Kaltim mencatat pada tahun 2020 kebutuhan daging sapi sebesar 81 ribu ton. Sedangkan kebutuhan daging ayam sebanyak 60 ribu ton. Dua komoditi tersebut akan naik dua kali lipat untuk pemenuhan kebutuhan warga Kaltim dan IKN.
Puguh Sebut Kebutuhan Ayam untuk IKN dan Kaltim Bisa Tembus 150 Juta Ekor
Kepala DPMPTSP Provinsi Kaltim Puguh Harjanto mengatakan, kebutuhan ayam untuk Kaltim dan IKN diprediksi 150 juta ekor. Sedangkan saat ini baru terpenuhi sekitar 45,5 juta ekor ayam, sehingga masih dibutuhkan lagi 89,5 juta ekor ayam.
Baca Juga
“Ini adalah peluang bisnis di Kaltim yang sangat bagus,” ujar Puguh Harjanto, belum lama ini.
Karena itulah, dalam menyongsong IKN, DPMPTSP Provinsi Kaltim mendorong warga lokal untuk membangun bisnis peternakan dan pakan ternak. Karena di Kaltim sangat potensial dikembangkan peternakan ayam dan sapi dengan lahan dan sumber daya tercukupi.
“Selain pangan hewani, kebutuhan pangan lainnya akan meningkat. Kami berharap warga Kaltim bisa menangkap peluang usaha ini, ” pungkasnya. (adv/dpmptspkaltim/ar/drh)
Baca Juga
Penulis: Pewarta
Editor: Redaksi Akurasi.id